Translate

20220305

Persembahan Terbaik

Ulangan 26:1-11



Persembahan! Bukanlah hal yang asing bagi kita umat Kristen, karena bagaimana tidak, kata atau istilah persembahan sudah ada sejak kitab pertama dalam Alkitab, yaitu Kejadian sampai kitab terakhir, yaitu kitab Wahyu. Dan di seluruh Alkitab kata persembahan ditulis sebanyak 266 kali dalam berbagai bentuk, macam dan kepada siapa persembahan itu ditujukan. Dan hampir selalu di setiap ibadah dan persekutuan yang kita lakukan kita diberi kesempatan memberikan persembahan, baik uang maupun persembahan lainnya. Tapi pernahkah kita bertanya dan merenungkan, mengapa kita harus memberi persembahan?


Dalam pembacaan Alkitab hari ini, kita melihat bagaimana TUHAN melalui Musa mengajar orang Israel yang akan memasuki tanah Kanaan, mendiami dan memilikinya sebagai penggenapan janji TUHAN kepada nenek moyang mereka. Mereka diingatkan apabila nanti ketika mereka telah mendiami tanah pemberian TUHAN itu dan telah mendapatkan hasil pertamanya hendaknya mereka datang ke tempat ibadah dimana ada imam yang melayani dengan membawa persembahan kepada TUHAN berupa hasil bumi dengan menyadari dan mengaku bahwa persembahan itu dapat mereka persembahkan kepada TUHAN karena TUHAN telah berkarya dan telah memberikan segala yang baik dalam hidup mereka (ayat 10-11). Melalui persembahan umat diajar untuk bersyukur bahwa hidup mereka adalah karena TUHAN, dan apa yang mereka miliki adalah dari TUHAN.


Bagaimana dengan persembahan-persembahan yang kita berikan selama ini? Apakah persembahan-persembahan itu sebagai wujud rasa syukur kepada TUHAN atas hidup, keselamatan dan pemeliharaan-Nya kepada kita di dalam Kristus? Atau sebagai upaya "menyuap" TUHAN agar Ia memberkati kita dan mewujudkan segala sesuatu yang kita inginkan?


(HR, renungan warta gkb, 6 Maret 2022)

20210401

Kristus Imam Besar Agung

Ibrani 4:14-5:10



Sejak manusia jatuh dalam dosa, hubungan antara manusia dengan Allah menjadi rusak sehingga manusia tidak dapat datang kehadirat Allah tanpa adanya pengantara antara manusia dengan Allah. Itulah fungsi seorang imam atau imam besar yaitu menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Surat Ibrani menyatakan bahwa:


Seorang imam besar adalah orang yg dipilih dari antara umat utk ditetapkan menjadi pengantara antara umat dgn Allah utk mempersembahkan korban penghapus dosa (1). Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, (karena ia sendiri penuh dengan kelemahan (2),

harus  mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri (3). Dan ia dipanggil oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan imam Harun (4).


 Demikian pula Kristus, Ia menjadi Imam Besar, krn ditentukan oleh Allah (Ibrani 5: 5-6, 10). Sebagai Imam Besar, Ia turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,  sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (5:15). Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah, Bapa (yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,) dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan (5:7). Ia taat, menderita, mati dan bangkit membawa keselamatan kekal bagi yg percaya dan taat kepada-Nya (4:14, 5: 8-9). Dan kini Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa menjadi pengantara dan pembela kita di hadirat Allah.


Karena itu, penulis Ibrani, mengajak umat untuk teguh berpegang pada pengakuan iman kita kepada Kristus, karena Ia-lah yang menyelamatkan kita. Dan mengajak umat dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, karena kita akan menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan dan bukan penghukuman.


Hr, renungan warta, 2 April 2021.