Translate

20200625

Percaya dan Taat

๐Ÿ“–Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”๐Ÿ•ฏ Yohanes 3:36 TB

๐ŸŒพHidup yg kekal kita peroleh dengan Percaya dan Taat pada YESUS Anak Allah. Percaya dan taat tidak boleh dipisahkan, keduanya bagai dua sisi dari satu mata uang yang sama. Karena percaya tanpa taat adalah kosong, sebaliknya taat tanpa percaya adalah buta, tanpa arah. Maka tunjukanlah percaya Anda pada Yesus dengan ketaatan pada firman-Nya. Itulah tanda Anda memiliki hidup yang kekal.๐ŸŒฑ

๐Ÿช”HR, 20200625๐Ÿงก

HATI-HATI, JANGAN TERKECOH!

Markus 12:38-44


Nas: 
Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. (Markus 12:43) 

Dalam hidup ini, sering kita menilai orang dari penampilan luarnya saja, itulah sebabnya kita sering tertipu dan salah menilai orang. Hal inilah yang menyebabkan seorang kanjeng Dimas, telah berhasil mengelabui banyak orang, menipu milyaran rupiah dengan penampilannya sebagi guru agama yang saleh.

Dalam pengajaran-Nya, Yesus mengingatkan agar kita berhati-hati jangan sampai terkecoh menilai orang. Karena kata Yesus ahli Taurat bisa mengelabui banyak orang dengan penampilannya dan dengan doa yang panjang tetapi hidupnya penuh dengan tipu daya. Sebaliknya kita juga diingatkan jangan sampai menilai rendah seseorang dari penampilannya saja, karena seorang janda miskin ternyata dapat memberi kepada Tuhan jauh lebih banyak daripada orang-orang kaya  karena ia memberi semua yang dimilikinya, sedangkan orang kaya hanya sebagian kecil dari milikinya.

Firman Tuhan hari ini mengajak kita agar kita hati-hati menilai orang jangan menilai dari penampilan luarnya saja sehingga kita menyanjung mereka sedemikian rupa sementara kepada yang lain kita merendahkannya. Hendaknya kita menghormati dan menghargai setiap orang sebagaimana seharusnya. Kita juga diingatkan jangan hanya mengutamakan penampilan luar tetapi juga hati yang jujur dan terarah pada Tuhan.


Refleksi:
MANUSIA HANYA MELIHAT APA YANG DI DEPAN MATA TAPI TUHAN MELIHAT HATI



HR, Wasiat, Sabtu 11 Nov 2018

TEKUN DAN SEMAKIN GIAT BERIBADAH DALAM PENGHARAPAN

Ibrani 10:11-25


"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25) 

Setiap agama mengajarkan umatnya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan dalam menjalankan ibadahnya. Namun apabila kita beribadah hanya sebagai kewajiban belaka maka ibadah bisa menjadi sebuah beban yang dilakukan dengan berat hati  bukan sebagai perayaan yang membawa sukacita. 

Penulis Surat Ibrani, dalam bacaan hari ini menasihati umat agar dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan hendaknya dilakukan dengan tekun, tulus dan giat/semangat bukan sebagai kewajiban dan beban belaka, karena mengingat bahwa Kristus telah memberikan diri-Nya menjadi kurban penghapus dosa sekali untuk selamanya, sehingga umat dibebaskan dari kewajiban mempersembahkan kurban penghapus dosa setiap tahunnya. Alasan kedua,  karena Kristus telah membuka jalan kehadirat ALLAH melalui diri-Nya sebagai imam besar sehingga umat dapat beribadah kepada-Nya dengan penuh semangat dan sukacita. Pemahaman ini seharusnya mendorong umat untuk tekun beribadah dan saling menasihati menjelang hari Tuhan yang semakin dekat
 bukan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Dan dalam ibadahnya hendaknya umat juga saling 
 memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 

Sebagai umat yang percaya kepada Kristus, sudahkah Saudara/i beribadah  dengan tekun dan giat serta datang kehadirat-Nya dengan penuh sukacita dan syukur? Dan sudahkah dalam persekutuan umat kita juga saling 
 memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik?
Atau ibadah kita hanya kewajiban dan beban belaka? 

HR, renungan Warta Jemaat GKB, 18.11.2018