Ketika Yesus dan mirid-murid-Nya tiba di Yerusalem ternyata banyak juga orang yang datang ke sana untuk beribadah merayakan hari raya Paskah. Mereka bukan hanya orang-orang Yahudi tetapi juga dari berbagai bangsa yang memeluk agama Yahudi, diantaranya adalah orang-orang Yunani. Dikatakan bahwa beberapa orang Yunani yang datang beribadah itu ingin berjumpa dengan Yesus. Dan ketika mereka berjumpa dengan Yesus, kesempatan ini dipakai oleh Yesus untuk menjelaskan bahwa saat kematian-Nya telah tiba, tetapi dengan kematian-Nya itu Ia akan membuka jalan bagi semua orang, Yahudi dan non Yahudi, untuk datang kepada-Nya dan mendapatkan keselamatan hidup kekal.
Demikian Yesus menjelaskan bahwa kematian-Nya ibarat biji gandum yang ditanam dalam tanah dan mati, tapi kemudian bertumbuh dan menghasilkan banyak buah (ay.24). Hal ini sama dengan ketika Yesus ditinggikan disalib, maka Ia akan menarik semua orang datang kepada-Nya, dan serentak dengan itu penguasa dunia ini, si Iblis, disingkirkan dan dipatahkan kuasanya (ay.31-32). Dengan begitu melalui hidup dan kematian Yesus nama Allah Bapa dipermuliakan (ay.27-28).
Dengan jalan yang sama, kematian kita pun sebagai orang percaya akan menghasilkan buah hidup yang kekal, yaitu ketika kita tidak menyangkan nyawa kita demi mengikut dan melayani Dia selama di dunia ini. Demikian Ia berkata:
"Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa" (ay.25-26).
"Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa" (ay.25-26).
Saudara... diminggu prapaskah empat ini, kita dipanggil dan diingatkan, sebagaimana Yesus telah hidup dan mati untuk memuliakan Bapa, demikian juga hendaknya hidup dan mati kita adalah untuk memuliakan Tuhan, sehingga dengan begitu sesungguhnya kita telah memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Selamat menjalani minggu pra paskah empat, Tuhan Yesus menyertai kita. Amin!
Selamat menjalani minggu pra paskah empat, Tuhan Yesus menyertai kita. Amin!
Renungan Warta GKBgr 2015.03.15
Pdt. Handri Rusli
Pdt. Handri Rusli