Kidung Agung 8:5-7
Saudara, kita tentu pernah merasakan yang namanya cinta, baik ketika kita dicintai maupun ketika kita mencintai. Karena kita pernah merasakan cinta, maka kita pasti tahu betapa kuatnya cinta, ketika cinta itu sedang membara rasanya memang tidak ada yang bisa menghalangi cinta. Itulah sebabnya bagi orang yang sedang jatuh cinta ada istilah, "gunung tinggi akan kudaki, lautan luas akan kuseberangi demi cintaku padamu!" , sekalipun bagi sebagian orang ungkapan ini hanya gombal saja, tapi bagi orang yang sungguh jatuh cinta merasakan kuatnya cinta yang akan menerjang segala rintangan yang ada.
Kuatnya cinta dilukiskan oleh penulis Kidung Agung sebagai materai yang terpatri di dalam hati - tidak terlihat, tetapi juga kelihatan nyata di dalam perbuatan bahkan dorongan untuk berbuat menyatakan cinta itu sekuat maut (ay. 6). Artinya tidak ada seorang pun yang dapat menghindari cinta, seperti tidak ada seorang pun yang dapat menghindari maut. Itulah cinta! Cinta itu membara bagaikan api yang dasyat, dan tidak ada kekuatan apa pun yang dapat memadamkannya, menghanyutkannya atau membayarnya (ay. 7). Cinta akan tetap ada, dan siap serta rela berkorban bagi yang dicintainya.
Saudara…, apakah cinta saudara kepada pasangan hidup, kepada sesama, dan terlebih kepada TUHAN adalah cinta yang murni, tanpa pamrih, dan rela berkorban? Cinta yang kuat seperti maut, yang terus menerjang sekalipun rintangan menghadang. Cinta yang terus-menerus diupayakan dan diwujudkan dalam kata dan perbuatan bagi yang dikasihinya. Cinta sejati yang kuat seperti maut ini sudah dinyatakan oleh TUHAN di dalam dan melalui Yesus Kristus. Karena itu agar kita memiliki cinta seperti ini, marilah kita hidup meneladani Kristus.
Selamat hari Minggu, selamat beribadah, TUHAN memberkati kita! Amin!
Selamat hari Minggu, selamat beribadah, TUHAN memberkati kita! Amin!
Pdt. HR (handrirusli.blogspot.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar