Yohanes 12:1-8
Saudara, bila kita menyadari bahwa banyak hal dalam kehidupan ini adalah kesempatan yang hanya datang sekali dan tidak akan datang kembali atau "moment of no return", maka kita pasti akan menggunakan setiap kesempatan yang datang dengan sebaik-baiknya. Kesempatan itu misalnya, berupa kesempatan untuk memberi dan melakukan yang terbaik bagi orang-orang yang kita kasihi selama mereka masih hidup, karena apabila mereka telah meninggal, kesempatan itu tidak akan pernah datang lagi.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, kesempatan "moment of no return" itu disadari betul oleh seorang perempuan bernama Maria. Diceritakan ketika Yesus datang ke Betania dan menerima jamuan makan di sana, "Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu" (ayat 3). Apa yang dilakukan oleh Maria di sini adalah hal yg sangat tidak biasa; setengah liter minyak narwastu murni yang mahal harganya dituangkan ke kaki Yesus adalah pemborosan bagi Yudas dan orang-orang sekitarnya yang menyaksikan hal itu. Tapi bagi Maria, hal itu adalah kesempatan untuk menunjukkan kasihnya yang mendalam kepada Yesus sekalipun ia harus berkorban untuk membeli minyak yang mahal dan merendahkan dirinya dengan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya. Bagi Maria, Yesus jauh lebih berharga dibanding apa pun juga.
Saudara, apa yang sudah kita berikan sebagai wujud cinta kasih kita kepada Tuhan? Bersediakah kita mengorbankan atau mempertaruhkan uang, reputasi, harga diri, bahkan diri kita sebagai wujud pelayanan kasih kita kepada Tuhan? Atau jangan-jangan kita menganggap uang, reputasi, dan harga diri jauh lebih berharga dibanding Yesus, sehingga apa yang kita lakukan bagi-Nya hanya pemborosan belaka? Mari kita wujudkan kasih kita kepada Tuhan dengan apa yang ada pada kita dengan berusaha memberi dan berbuat yang terbaik bagi Tuhan dan bagi orang-orang yang kita kasihi.
Selamat Hari Minggu, selamat menghayati Minggu Prapaskah ll, Tuhan memberkati? Amin.
Pdt. HR. Renungan warta GKB 21.02.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar