Kejadian 2:8-25
Saudara, dahulu banyak orang menikah dan membentuk keluarga karena dijodohkan oleh orang tua mereka atau oleh kerabat mereka, tetapi sekarang pada umumnya orang menolak dijodohkan dan lebih suka menikah dan membentuk keluarga dengan orang yang dipilihnya sendiri dengan orang yang dicintainya, dengan harapan agar pernikahannya dan keluarga yang dibentuknya akan bahagia dan langgeng.
Melalui firman Tuhan hari ini, kita diingatkan, bahwa pada dasarnya pernikahan terjadi dan keluarga terbentuk adalah karena Allah yang merancangnya dengan tujuan agar manusia dapat mengerjakan apa yang menjadi tugasnya di dunia ini, yaitu "... untuk mengusahakan dan memelihara..." (Kej 2:15). Dengan rancangan Tuhan ini, manusia menjadi merasa kesepian jika ia hidup seorang diri (ay 18) dan rasa kesepian itu mendorong dia untuk mencari teman hidup yang sepadan (ay 20). Namun pasangan yang sepadan itu tidak dijumpainya sampai Tuhan membentuk seorang perempuan dari rusuknya dan membawanya kepada manusia itu (ay 22) sehingga manusia itu menemukannya dan berkata, "inilah dia.... (ay 23).
Saudara, bagaimana Anda dapat bertemu dengan pasangan hidup Anda? Apakah dijodohkan? Atau karena pilihan sendiri? Sadarilah..., bahwa semuanya itu bisa terjadi karena Tuhan telah menciptakan pasangan hidup untuk kita dan Tuhan juga yang membawanya kepada kita, sehingga kita bisa menemukannya dan berkata, "inilah dia ... jodohku!" Jodoh adalah pemberian Tuhan, karena itu bagi Saudara yang telah menemukan jodohnya dan mengikatnya dalam ikatan pernikahan, jaga dan lestarikanlah jodoh itu dalam kehidupan keluarga. Namun bagi Saudara yang belum menemukan jodoh dan butuh teman hidup untuk membentuk keluarga, berusahalah, cari dan temukanlah jodohmu, karena bila kita percaya bahwa Tuhan telah menciptakan pasangan hidup untuk kita, kita harus percaya juga bahwa Tuhan akan menolong kita menemukan jodoh dan melestarikannya dalam kehidupan keluarga. Amin.
(HR, renungan warta jemaat GK Bogor, 2015.09.06)