Translate

20181102

YANG TERUTAMA DARI YANG UTAMA

Ulangan 6:1-9


"Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini
Bukan karna kuat dan hebatku
Semua karena cinta, semua karena cinta..."
Lirik lagu ini - "Semua karena Cinta" -  menyatakan betapa hebatnya cinta; kita ada, kita bertahan, kita tegar dan kita berkarya, semua karena cinta. Cinta mendasari kita melakukan sesuatu dan cinta jugalah yang mendorong orang lain melakukan sesuatu kepada kita. Bila kita memiliki cinta dan  dipenuhi cinta maka kita akan  terdorong melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang  kita cintai. 

Relasi antara umat dengan Allah adalah relasi yang dilandasi oleh Cinta. Allah mencintai umat-Nya dengan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan umat menunjukan cintanya kepada Allah dengan hidup setia dan taat pada perintah-Nya. Inilah yang diperintahkan Musa kepada umat Israel bahwa sebagai umat  yang telah dibebaskan Allah maka yang terutama harus dilakukan adalah mengenal dan mencintai Allah dengan sungguh-sungguh. Hal ini nyata dari apa yang dikatakannya, "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 
 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu"(4,5). 
Dan Musa mengingatkan bahwa pengenalan serta kecintaan akan Tuhan ini harus  diperkenalkan dan diajarkan berulang-ulang kepada anak-anak, sebagai generasi penerus dalam segala waktu, tempat dan kesempatan. 
Sehingga dengan pengenalan dan  cinta akan Tuhan umat akan bersikap takut/hormat pada TUHAN, berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya dengan setia seumur hidup di negeri yang TUHAN janjikan(2,3). 

Bercermin dari firman ini, sebagai pengikut Kristus kita diingatkan bahwa Allah di dalam Kristus telah menunjukan cinta-Nya kepada kita dengan mati disalib untuk menebus kita dari segala dosa. Karena itu sebagai umat yang begitu dicintai-Nya sudahkah kita juga mencintai-Nya dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akalbudi?
Adakah sikap takut/hormat kepada TUHAN kita tunjukan Ketika kita beribadah di Rumah-Nya?  Atau adakah kecintaan kita kepada TUHAN nyata dengan melakukan perintah-perintah-Nya? 

Saudara/i ingatlah,  karena  Cinta-Nya kita ada dan selamat, karena itu hal yang terutama dalam hidup kita adalah kita hidup untuk mencintai-Nya.


HR, renungan warta gkb, 04.11.2018