Translate

20150924

Peran Anggota Rumah Tangga

Kolose 3:18-25

Saudara, dalam kehidupan rumah tangga tentu setiap kita mengharapkan, mendoakan dan mencita-citakan rumah tangga yang bahagia bagi setiap anggotanya. Namun kenyataan yang kita hadapi serìng kali berbeda dengan yang kita harapkan, doakan dan kita cita-citakan itu. Mengapa hal itu terjadi? Pertama karena untuk mewujudkan rumah tangga bahagia bukan hal yang mudah. Kedua, rumah tangga bahagia tidak akan terwujud hanya dengan doa, harapan dan cita-cita saja, tetapi perlu upaya yang lebih dari itu.

Upaya itu adalah adanya kesediaan masing-masing anggota keluarga untuk berperan sebagaimana firman Tuhan yang dinasihatkan oleh Rasul Paulus dalam surat Kolose pasal 3 yg kita baca hari ini, yaitu: istri harus tunduk kepada suaminya (ay. 18), dan suami harus mengasihi istrinya (ay. 19), anak-anak harus mentaati orang tuanya (ay. 20) dan orang tua - khususnya bapa-bapa - jangan menyakiti hati anak-anaknya (ay. 21). Dalam melakukan setiap peran tersebut baik suami, istri, orangtua atau pun anak, masing-masing harus melakukannya bukan semata-semata untuk suami, atau untuk istri, atau untuk orangtua, atau untuk anak-anak belaka, tetapi terutama mereka harus melakukannya untuk Tuhan (ay. 23).

Saudara, firman Tuhan hari ini, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan kehidupan rumah tangga tidak dapat kita capai apa bila kita hanya mengandalkan salah satu peran saja yg menjalankan fungsinya; hanya suami atau hanya istri, atau hanya orangtua, atau hanya anak-anak saja, tetapi apa bila semua anggota keluarga berkomitmen dan berperan sebagaimana firman Tuhan yg dinasihatkan oleh Rasul Paulus ini, maka kebahagiaan itu akan bisa kita capai. Maukah Saudara memiliki rumah tangga yang bahagia? Berdoalah, perhatikanlah dan dengarkanlah firman ini, dan lakukanlah! Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita. Amin!

(HR, Renungan Warta GK Bgr, 2015.09.27)

20150921

PERSELINGKUHAN

2 Samuel 11: 1-4; Matius 5:27-28
(Pdt. Handri Rusli, Ibadah GK Pos Ciampea 20.09.2015)

Ada pendapat yang mengatakan, bahwa kelemahan laki-laki itu ada pada 3ta (harta, tahta, wanita)
Ulas sedikit .... saudara boleh setuju atau tdk setuju terhadap pendapat ini ....
Lalu kelemahan wanita ada dimana ? Mungkin ada pada harta dan pria..., karena soal tahta biasanya wanita kurang tertarik.
Saudara boleh menilai pendapat2 ini benar dan tidaknya dari kasus2 yg ada. Tapi paling tidak, pendapat2 ini mau memberi perhatian pada hal-hal tersebut untuk diwaspadai oleh kita, baik sebagai pria maupun wanita dalam menjalani hidup ini.
Lepas dari pendapat-pendapat tersebut, melalui bacaan hari ini kita akan belajar dari kasus yg dialami Daud.

Daud raja yg mapan (ay 1)
2 Samuel 11:1 (TB)  Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Penjelasan:
* pada waktu raja2 biasanya maju berperang, Daud menyuruh Yoab, sedang ia tinggal di Yerusalem.
=> pernyataan ini menunjukkan Daud sudah mapan sbg raja.
> biasanya maju berperang, sekarang menyuruh ...
> biasanya pergi bersama tentara sekarang tinggal di istana ....
Karena Daud sudah mapan sbg raja, banyak tugas yg dulu dikerjakannya sendiri, kini didelegasikan kpd orang lain, bahkan banyak pelayan2 yg melayani dia, sehingga dia punya banyak waktu luang untuk dirinya sendiri.
Otoritasnya pun semakin diakui dan disegani, ini ditandai dgn kata "menyuruh" yg ditulis berulang2, menyatakan otoritasnya sbg raja semakin mantap
ay 1, Daud menyuruh Yoab....
Ay 3, Daud menyuruh orang bertanya siapa perempuan itu....
Ay 4, Daud menyuruh orang mengambil dia ....
Ay 6, Daud menyuruh orang kepada Yoab....
Ay 27, Daud menyuruh membawa perempuan itu ...
Jadi tahta raja, kuasa dan tentu juga harta Daud sbg raja semakin kuat dan semakin mapan.
Dari mana semuanya itu diperoleh Daud?
* dari kerja keras dan perjuangannya
* dari berkat dan kemurahan Tuhan.
Jadi tidak ada yg salah dengan tahta, kuasa dan harta yg dimiliki Daud sbg raja.
Justru yg namanya berkat Tuhan, pertama-tama harus disyukuri. Bersyukur kpd Tuhan  untuk semua berkatNya.
Kemudian berkat Tuhan itu juga harus disikapi dgn sikap yg benar. Supaya kita dapat mempergunakan berkat itu dgn cara yg benar dan berkenan kpd Tuhan.
Berkat itu dapat seperti pisau di tangan seseorang. Bisa berdampak baik, tapi juga bisa berdampak buruk. Bila dipergunakan untuk bekerja di dapur, pisau itu akan sangat berguna bagi kita. Tapi bila digunakan untuk menyakiti orang lain, pisau itu akan mencelakakan kita.
Saudara, dalam setiap usaha dan kerja keras yg kita lakukan, pasti ada berkat Tuhan yg Tuhan titipkan, percayakan kpd setiap kita; mungkin usaha yg semakin maju, jabatan yg semakin naik, anak-anak yg semakin besar dan berhasil, hidup yg berkecukupan, tabungan yg meningkat, atau waktu luang yg lebih yg dapat kita nikmati krn banyak pekerjaan yg sudah bisa kita delegasikan kpd orang lain.
Melalui firman ini kita diingatkan, bahwa kita bukan hanya harus mensyukuri berkat itu kepada Tuhan, tetapi juga kita harus menyikapi berkat itu dgn sikap yg benar.
Daud, sbg raja, memiliki banyak waktu luang yg dapat digunakan untuk hal2 yg baik; memikirkan strategi perang misalnya, bgmn mensejahterakan rakyat, bgmn membawa rakyat beribadah kpd Tuhan, dlsbg.
Sbg raja yg berkuasa untuk memerintah, ia bisa pakai kuasanya untuk memerintahkan sgl yg baik untuk demi kepentingan kerajaan dan kesejahteraan umat gembalaannya.
Tapi apa yg terjadi dalam kisah ini? Bagaimana Daud menyikapi berkat Tuhan dalam kehidupannya?
Daud raja yang jatuh dalam doa (ay. 2-5)
Daud kurang berhati2 dalam menyikapi berkat Tuhan, sehingga ia jatuh dalam dosa perselingkuhan.
Penjelasan:
Ay. 2, Daud bangun dari tidur siang, jalan2 di sotoh istana, tak sengaja melihat wanita cantik mandi.
Ay. 3, menyuruh orang untuk cari tahu siapa perempuan itu
Ay. 4, menyuruh mengambil perempjuan itu dan menidurinya
Ay. 5, perempuan itu mengandung....
Perhatikan...!
* Godaan datang pada saat yg tidak terduga, pada saat Daud lengah sbg raja yg diurapi Tuhan. Sehingga si penggoda datang menyerang...
1 Petrus 5:8 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
* Apa yg terjadi setelah Daud jatuh dalam dosa?
Daud berusaha menutupi, menyembunyikan dosa itu dgn melakukan dosa yg lain:
- menyuruh Uria pulang dan tidur dgn istrinya (ay 6-11)
- membuat Uria mabuk supaya tidur dgn istrinya (ay 12-13)
- mengirim Uria ke garis depan pertempuran spy terbunuh (ay 14-25)
Kemudian Daud mengambil Batsyeba sbg istrinya, tapi ...hal itu adalah jahat di mata Tuhan (ay 27)
Dosa itu seperti bola salju yg menggelinding dari atas gunung, mula2 kecil, kemudkan semakin besar, semakin besar, dan semakin besar sampai menghancurkan semuanya.
Untunglah kemudkan Daud bertobat, setelah ditegur dgn keras oleh nabi Nathan.
Tapi Daud tetap harus menanggung akibat dosanya.
2 Samuel 12:7-14 (TB)
7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. 
12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
* Saudara, Daud sebagai raja yg dipilih dan diurapi Tuhan saja bisa jatuh dalam dosa perselingkuhan dan perzinahan. Ini menunjukkan bahwa siapa pun dapat jatuh ke dalam dosa perselingkuhan ini.
Tidak seorangpun yang kebal akan pencobaan seksual.
Berarti kita pun, saudara dan saya, bapak2 dan ibu2, kita rentan terhadap dosa ini, tentu terhadap dosa2 yg lain juga.
Jadi kita seharusnya waspada terhadap dosa, terhadap godaan2 yg ada di sekitar kita, krn si penggoda dapat datang di saat2 yg tdk terduga. Di saat2 kita dalam keadaan yg baik2 saja, di saat kita berkelimpahan, atau di saat kita berkekurangan, si penggoda dapat datang menyerang kita agar kita jatuh dan berbuat apa yg jahat di mata Tuhan.
* Bila kita sudah jatuh dalam dosa ini, kita harus bertobat dgn sungguh2 di hadapan Tuhan.
Tapi konsekwensi, akibat dosa itu bisa saja tetap harus kita alami, seperti Daud.
Baik secara langsung atau pun tdk secara langsung.
Seperti yang dialami Daud: anaknya dgn Batsyeba meninggal, Amnon memperkosa Tamar, Absalom membunuh Amnon, Absalom memberontak thd Daud, kerajaan terpecah, dst.
Ini menunjukkan betapa seriusnya dosa ini di hadapan Tuhan.
Tapi bila kita bertobat dengan sungguh-sungguh, Tuhan menyediakan pengampunan bagi kita, sehingga dosa-dosa itu tidak akan membinasakan kita.
Yesaya 1:18 (TB)  Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Galatia 3:13 (TB)  Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
* Agar kita tidak jatuh ke dalam godaan dan dosa perselingkuhan ini, lalu apa yang harus kita lakukan?
:
- berdoa: ... janganlah membawa kami ke dalam pencobaan...(ingat doa Bapa kami)
- jangan lengah dan waspada terhadap segala godaan
1 Petrus 5:8 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
- setia terhadap pasanganmu sebagai wujud kesetiaan kita kepada Tuhan.
- belajar mencintai pasangan setiap waktu, belajar dari lebah, bukan dari lalat: pasangan kita punya banyak kekurangan, tapi juga pasti punya banyak kelebihan. Seperti lebah madu, hanya tertarik pada madu, hendaknya kita juga hanya tertarik untuk memperhatikan segala yang baik dan positif dari pasangan kita. Jangan seperti lalat, hanya tertarik pada hal-hal yg negatif, yg buruk dan segala kekurangan dariasangan kita sehingga akan membawa penyakit dan petaka dalam rumah tangga.
- mengisi waktu dengan sgl kegiatan yg positif, seperti:
Melayani sbg aktifis, pengurus bagian, dlsbg.
Penutup:
Saudara, hubungan Tuhan dgn umatNya, ibarat hubungan suami dengan istri, Tuhan ingin umatNya setia kpdNya separti Tuhan setia kpd kita, karena itu marilah kita tunjukan kesetiaan kpd Tuhan melalui kesetiaan kita kpd pasangan kita.
Amin!

HR, 21.09.2015

20150918

Perselingkuhan

2 Samuel 11: 1-4; Matius 5:27-28


Saudara, minggu ini kita merenungkan firman Tuhan yang membahas tentang kejatuhan raja Daud dalam dosa  'perselingkuhan'. Kata selingkuh menurut kamus bahasa Indonesia adalah:1 suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; 2 suka menggelapkan uang; korup; 3 suka menyeleweng. 
Dari pengertian ini, berarti selingkuh tidak hanya berarti adanya PIL (Pria Idaman Lain) atau WIL (Wanita Idaman Lain) dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga dosa-dosa dalam bentuk lainnya yang intinya adalah ketidakjujuran untuk kepentingan diri sendiri.

Namun demikian, renungan kita minggu ini secara khusus membahas perselingkuhan dalam kehidupan rumah tangga. Daud jatuh dalam dosa perselingkuhan bahkan perjinahan dimulai dari hal yang sederhana yaitu melihat (ay 2), tapi kemudian ia mengingini (milik orang lain) yang dilihatnya dan akhirnya ia melakukan apa yang diingininya, yaitu Daud tidur dengan Batsyeba (ay 3, 4). Untuk menutupi dosa perselingkuhannya, Daud melakukan dosa yang lain dengan membunuh Uria, suami Batsyeba, dengan cara yang licik dan kejam dengan membiarkannya terbunuh di medan perang (ay 6-21). Akibat dari dosa perselingkuhan Daud dengan Batsyeba ini, maka Tuhan menghukumnya dengan segala peristiwa yang terjadi dalam kerajaannya (lihat pasal-pasal berikutnya), karena..... hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN (ay 27)

Saudara, dari kisah ini kita diingatkan, jika Daud seorang raja pilihan Tuhan saja bisa jatuh dalam dosa perselingkuhan dan perjinahan, demikian juga dengan kita, kita pun bisa jatuh dalam dosa yang sama jika kita tidak berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Marilah kita memohon kepada Tuhan, agar Tuhan melindungi kita dari dosa yang satu ini, dan apabila kita telah jatuh marilah kita bertobat, mohon ampun pada Tuhan, dan memulai hidup yang baru bersama Tuhan. Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita. Amin!


HR, renungan warta gk bogor 19.09.2015

20150903

Allah Membentuk Keluarga

Kejadian 2:8-25

Saudara, dahulu banyak orang menikah dan membentuk keluarga karena dijodohkan oleh orang tua mereka atau oleh kerabat mereka, tetapi sekarang pada umumnya orang menolak dijodohkan dan lebih suka menikah dan membentuk keluarga dengan orang yang dipilihnya sendiri dengan orang yang dicintainya, dengan harapan agar pernikahannya dan keluarga yang dibentuknya akan bahagia dan langgeng.

Melalui firman Tuhan hari ini, kita diingatkan, bahwa pada dasarnya pernikahan terjadi dan keluarga terbentuk adalah karena Allah yang merancangnya dengan tujuan agar manusia dapat mengerjakan apa yang menjadi tugasnya di dunia ini, yaitu "... untuk mengusahakan dan memelihara..." (Kej 2:15). Dengan rancangan Tuhan ini, manusia menjadi merasa kesepian jika ia hidup seorang diri (ay 18) dan rasa kesepian itu mendorong dia untuk mencari teman hidup yang sepadan (ay 20). Namun pasangan yang sepadan itu tidak dijumpainya sampai Tuhan membentuk seorang perempuan dari rusuknya dan membawanya kepada manusia itu (ay 22) sehingga manusia itu menemukannya dan berkata, "inilah dia.... (ay 23).

Saudara, bagaimana Anda dapat bertemu dengan pasangan hidup Anda? Apakah dijodohkan? Atau karena pilihan sendiri? Sadarilah..., bahwa semuanya itu bisa terjadi karena Tuhan telah menciptakan pasangan hidup untuk kita dan Tuhan juga yang membawanya kepada kita, sehingga kita bisa menemukannya dan berkata, "inilah dia ... jodohku!" Jodoh adalah pemberian Tuhan, karena itu bagi Saudara yang telah menemukan jodohnya dan mengikatnya dalam ikatan pernikahan, jaga dan lestarikanlah jodoh itu dalam kehidupan keluarga. Namun bagi Saudara yang belum menemukan jodoh dan butuh teman hidup untuk membentuk keluarga, berusahalah, cari dan temukanlah jodohmu, karena bila kita percaya bahwa Tuhan telah menciptakan pasangan hidup untuk kita, kita harus percaya juga bahwa Tuhan akan menolong kita menemukan jodoh dan melestarikannya dalam kehidupan keluarga. Amin.

(HR, renungan warta jemaat GK Bogor, 2015.09.06)

20150826

Bertumbuh dalam Regenarasi

2 Timotius 2:2

Apa yang telah engkau dengar dariku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga pandai mengajar orang lain
(2 Timotius 2:2)

Tema PMS GK ke-54,  "Bertumbuh dalam Kristus dgn semangat pelayanan yg berkesinambungan"
Dgn tema ini, sy melihat ada tiga hal pokok yg harus kita pahami, yaitu:

1. Apa itu bertumbuh dlm Kristus?
Dalam ibadah pembuka: pdt Devy sudah menguraikan kpd kita ttg apa itu Bertumbuh dlm Kristus, yaitu bertumbuh dlm pengenalan yg benar akan Kristus, spy kita jangan diombang-ambingkan angin pengajaran.

2. Dengan semangat pelayanan seperti apa kita bertumbuh?
Dalam ibadah pagi, kemarin, pdt. Christ, mengemukakan bahwa semangat pelayanan yg dimaksud adalah sehati sepikir dlm pelayanan. Tentu untuk sampai pd sehati sepikir bukan berarti tidak boleh ada perbedaan pendapat, krn perbedaan pendapat, atau apa pun juga akan memperkaya kita dlm kebersamaan sbg tubuh Kristus.
- buktinya dlm persidangan ini, banyak sekali perbedaan pendapat sblm kita sehati utk memutuskan banyak hal.

3. Bertumbuh dgn semangat pely yg berkesinambungan. Artinya bertumbuhnya harus berkesinambungan...., semangat pelayanannya pun harus berkesinambungan!
Bila tidak berkesinambungan maka pertumbuhannya tdk akan berjalan dgn baik.
Dan jika hsnya sekali-sekali, itu namanya bukan bertumbuh... Mungkin itu hanya letupan saja.
Nah...., Berkenaan dgn pokok yg ketiga ini, yaitu berkesinambungan, tema yg diberkan kpd saya:
"Bertumbuh dalam Regenerasi"
Jadi supaya berkesinambungan maka harus ada regenerasi.
* Saya mengenal satu keluarga, dimana orangtuanya seorang akuntan, dan anak2nya pun menjadi akuntan .....
* dan keluarga seorang dokter, dan anak2nya menjadi dokter bahkan dokter ahli (regenerasi yg bertumbuh)
~> ini berarti, ada regenerasi, keluarga2 ini telah mempersiapkan dgn serius anak2 mereka untuk menjadi akuntan dan menjadi dokter, agar meneruskan dan mengembangkan usaha, pekerjaan, profesi orangtuanya.
Paulus juga secara khusus mempersiapkan orang-orang yang akan meneruskan pelayanannya.
2 Timotius 2:2 (TB) 
* Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, ~> dari Paulus kpd Timotius dkk.
* percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, ~> dari Timotius kpd jemaat (terpilih: yg dapat dipercaya dan cakap mengajar)
* yang juga cakap mengajar orang lain. ~> dari jemaat terpilih kpd jemaat yg lain
Dari satu ayat ini saja sudah terlihat jelas adanya regenerasi: Paulus ~> Timotius ~> orang yg dpt dipercaya dan cakap mengajar ~> orang2 lain.
Mengapa Paulus mempersiapkan orang2 untuk meneruskan pelayanannya dan Injil yg diberitakannya kpd orang lain, dan juga menasihati Timotius untuk melakukan hal yg serupa?
* krn ia tahu bahwa hidupnya terbatas (pasal 4:6) dan kemampuannya pun terbatas, dan kebenaran Tuhan tidak boleh berhenti diberitakan ketika ia tdk bisa menjaukau orang lain dan ketika ia mati.
2 Timotius 4:6 (TB)  Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
* krn jika pemberitaan Injil dan pelayanan hanya mengandalkan Paulus saja, atau Timotius saja, betapa pun hebatnya dia, bila ia tidak mau mempercayakan itu kpd orang lain, maka Injil dan pelayanan Kristen/gereja tidak akan berkembang. Dan jemaat tidak akan bertumbuh.
- coba perhatikan dan bandingkan; antara jemaat yg bertumpu pada satu atau dua orang (rohaniwan sentris), dgn jemaat yg memberdayakan banyak orang dlm pelayanannya; ~> mana yg lebih bertumbuh?
Itulah sebabnya Paulus menasihati Timotius supaya ia melakukan regenerasi para pelayan dalam pelayanannya supaya Injil makin tersebar, supaya SDM semakin bertambah, orang semakin banyak yg diselamatkan dan supaya gereja semakin bertumbuh dan berkembang dari gerenerasi ke generasi.
(Jelas ini bukan pengajaran sekali tatap muka. Timotius telah cukup lama menjadi anak rohani Paulus hingga ia dapat dipercaya untuk meneruskan pelayanannya. Paulus ingin Timotius melakukan hal yang sama bagi orang lain.)
Pola pelayanan Paulus ini, sebenarnya meniru dan meneruskan pola pelayanan Yesus:
* dari Yesus ke 12 murid, 12 murid ke 72 orang, dari 72 org ke ratusan orang, kemudian ke seluruh dunia dari generasi pertama hingga kita di posmo ini.
Seseorang pernah menghitung. Jika selama hidup kita punya 12 anak rohani, dan tiap anak juga punya 12 anak rohani, dan berlipatganda demikian selama  5 generasi, maka kita akan punya 248.832 keturunan rohani!
Aplikasi:
* Hampir pada setiap pergantian Badan Pengurus Bagian, pergantian Majelis Jemaat, bahkan pergantian BPMS seperti yg kita lakukan dalam persidangan ini kita hampir selalu menghadapi masalah yg sama, yaitu terbatasnya SDM di jemaat kita, sehingga kita selalu bertemu 4L (Loe Lagi, Loe Lagi)
Bila hal ini hampir selalu kita hadapi, bagaimana kita bisa bertumbuh? Bgmn gereja, jemaat, sinode bisa bertumbuh?
Mengapa 4L ini sering kita hadapi?
- karena kita belum mempersiapkan regenerasi dgn baik, shg tidak ada kesinambungan pelayan, semangat dan kwalitas dan pertumbuhan.
Agar gereja dapat bertumbuh dlm Kristus baik dlm kwalitas maupun kwantitas, maka harus ada regenerasi para pelayanan dlm gereja.
Apa artinya melakukan regenerasi atau bertumbuh dlm regenerasi?
* melakukan regenarasi berarti ada upaya sengaja dan serius dalam mempersiapkan para pelayan atau para pemimpin sbg generasi penerus.
- krn pelayan atau pemimpin yg berkwalitas itu tidak dilahirkan tetapi dibentuk, tanpa diperdiapkan tidak akan ada pemimpin secara berkesinambungan.
* Regenerasi juga berarti terjadi pertambahan jumlah, dari orang yg satu, kpd orang yg lain, dan kpd yg lain lagi, dan seterusnya, sehingga jumlahnya dari tahun ke tahun semakin bertambah banyaknya, semakin baik kwalitasnya dan semakin beragam kompetensinya.
* Bila kita telah mempersiapkan regenerasi dgn baik, dengan sengaja dan terencana, maka kita tdk akan menemukan kesulitan atau 4L ketika pergantian BP, Majelis, juga pergantian BPMS, maka dengan begitu kita akan bertumbuh sbg gereja, jemaat dan sinode.
*** Mari kita bertumbuh dgn mempersiapkan regenerasi dgn baik, dengan sengaja dan terencana,
Contoh:
Tager mengatur ketum sinode harus pendeta, maka seharusnya pdt atau rohaniwan sejak awal sudah dipersiapkan utk menjadi pemimpin, pelayan dan pemberita kabar baik, mulai dari hal yg kecil di komisi, pos gereja, jemaat, sampai dengan sinode.
Saudara...., kita dipanggil bukan hanya untuk memimpin, melayani dan memberitakan Injil, tetapi juga kita dipanggil untuk mempersiapkan regenerasi pera pemimpin, pelayan dan pemberita Injil dari waktu ke waktu dalam gereja di mana kita melayani.
Amin!
(Pdt. Handri Rusli, PMS GK 54, 3G Resort 2015.08.20-22)

20150818

HIDUP DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT YG PLURALIS

Lukas 7:1-10


Amanat Teks: Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, dan mendapati iman perwira itu lebih besar daripada iman orang-orang Isreal.

Amanat khotbah: Kita dapat belajar dari orang2 di sekitar kita, bahkan dari orang non kristen sekalipun, karena kadang Tuhan menunjukkan kepada kita orang2 non Kristen hidupnya lebih Kristen dari pada orang Kristen sendiri.

Pendahuluan.
Semboyan "Bhinekka Tunggal Ika" = berbeda-beda tetapi satu jua, menggambarkan keberadaan bangsa kita, Indonesia, yang beragam, yg berbeda-beda, yg plural, yg beraneka macam; suku, agama, budaya, bahasa dlsbg.

Kebhinekaan, kepelbagaian, keanekaragaman, sebenarnya sebuah rahmat, sebuah berkat jika disikapi dgn sikap yg benar.  Kebhinekaan akan menjadi sesuatu yg saling melengkapi, saling menopang, saling memperkaya kita.

Tapi bila kepelbagaian disikapi dgn salah maka yg ada adalah seperti kasus Tolikara di papua, di yasmin, munculnya kelompok radikal seperti ISIS dan lain sbgnya.

Hari ini kita belajar mlalui tema kita, khususnya dari tokoh perwira dan tentunya juga Yesus tentang bgmn menyikapi hidup di tengah2 masyarakat yg pluralis baik sbg bangsa maupun sbg masyarakat kota bogor dan sbg warga gereja.

Perikop yg kita baca di Injil Lukas 7:1-10 mengisahkan tentang Yesus yg menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum.

Dua tokoh utama dalam kisah ini adalah Yesus dan perwira itu, sekalipun perwira itu dalam kisah ini tidak secara langsung tampil di permukaan, hanya di belakang layar saja. Tapi meskipun demikian sosok seperti apa si perwira itu sangat jelas digambarkan.

1. Dia adalah perwira yg mengargai sesama dan menghargai perbedaan.

* sedikit info ttg Kapernaum adalah kota Letaknya 4 km di sebelah barat muara sungai Yordan, dekat danau Genesaret. Tempat tinggal Simon dan Andreas. Di kota ini, Yesus melakukan karya utama-Nya, oleh karenanya disebut "kota-Nya" (Mat. 9:1).
Kemungkinan di kota ini ada pos militer tentara Romawi.

Perwira itu adalah kepala pasukan100 dari tentara romawi, jadi bukan orang Yahudi tapi tinggal di tengah2 orang Yahudi.

- dia memiliki seorang hamba, pasti hambanya bukan orang Romawi, krn sesama orang Romawi tdk boleh saling memperbudak. Jadi kemungkinan budaknya adalah orang Yahudi atau orang dari bangsa lain (dari taklukan romawi)

- hamba itu, dikatakan sangat dihargai/dihormatinya (ay 2), mungkin hambanya itu adalah hamba yg baik. Tapi sekalipun itu hamba yg baik, memang itulah yg seharusnya dilakukan oleh seorang hamba, melakukan semua tugasnya tanpa kecuali, tanpa bayaran dan tanpa pujian.

Tuhan Yesus pernah menyinggung ttg posisi hamba, Lukas 17:10 (TB)  Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Jadi, kalau perwira itu menghargai hambanya, bukan semata2 krn hamba itu adalah hamba yg baik, tapi krn PERWIRA itu adalah orang yg menghargai sesamanya. Sekalipun mereka berbeda, antara tuan dan hamba, orang romawi dan bukan romawi, bangsa yg besar dan yg dijajah, tapi perwira itu tidak membeda2kan orang, betapa pun berbeda setiap orang harus dihargai sebagaimana layaknya manusia.

Krn setiap orang memiliki harkat dan martabat yg sama di hadapan Tuhan (ingat pembukaan UUD '45)

Karena itu ketika hambanya sakit, hampir mati, maka perwira itu berusaha mencari pertolongan untuk kesembuhan hambanya itu.

- Perwira ini juga bukan hanya menghargai sesamanya dgn baik, tetapi ia juga menghargai agama dan kepercayaan orang lain yg berbeda dgn dia. Dikatakan bahwa dia membiayai pembangunan rumah ibadah yahudi (sinagoga) dan menjalin relasi dgn tua2 yahudi dgn baik (ay 3-5). Tidak ada indikasi bahwa dia adalah penganut agama yahudi (proselit / mualaf)

Ilustrasi
Di bali ada gereja, vihara, masjid, pura, katedral berada di satu area yg sama, memiliki halaman dan tempat parkir yg sama. Krn saling menghargai.

Aplikasi
* yg namanya perbedaan, keanekaragaman pasti akan selalu ada. Di keluarga ...., di jemaat/gereja ...., di masyarakat dst. Selalu ada perbedaan. Kita tidak mungkin menjadikan semuanya seragam atau memaksakan untuk menjadi sama. Bila kita memaksa agar orang lain untuk sama dgn kita, maka yg akan terjadi adalah konflik.

Belajar dari kisah ini, salah satu kunci hidup dlm perbedaan adalah sikap saling menghargai. Menghargai manusianya (yg dicipta menurut gambar dan rupa Allah) apa pun status pendidikannya, ekonominya, pekerjaannya, sukunya, agamanya, budayanya dsbg.

Kita boleh dan memang berbeda dgn sesama kita, tapi kita jangan membeda-bedakan dalam menghargai sesama. Itulah yg Tuhan Yesus katakan: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Bahkan Yesus menghargai setiap orang dgn harga yg sangat mahal, yaitu dbn diriNya sendiri, dgn darahNya yg dicurah di kayu salib. Untuk setiap kita, setiap suku, setiap bangsa, untuk setiap agama, untuk setiap kita yg berbeda satu dgn yg lain.

Untuk menghargai sesama yg berbeda dgn kita, siapa pun juga, maka diperlukan kerendahan hati.



2. Perwira ini adalah orang yg rendah hati:
> mau bersusah2 demi hambanya, dgn berusaha mencari orang yg dapat menyembuhkan hambanya. Padahal ia seorang tuan dan yg sakit adalah seorang hamba.

> merasa tidak layak menjumpai Yesus dan tidak layak menerima Yesus di rumahnya.

Lukas 7:6-7 (TB)
6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Ilustrasi

Aplikasi
Kedudukan, jabatan, kepintaran, kekayaan seringkali mengubah seseorang bukan menjadi orang yg rendah hati tetapi menjadi orang yg tinggi hati dan sombong. Tidak mampu lagi menghargai sesamanya yg posisinya lebih rendah dari dirinya. Bahkan ada yg tidak menghargai orangtuanya.
Mereka sering kali menjadi lupa diri, lupa daratan dan tidak sadar bahwa semua itu hanya sementara belaka.

Perwira dlm kisah ini, sekalipun orang romawi (bangsa yg besar, penjajah), dan ia berkesudukan atau jabatan yg tinggi, diantara orang2 sekitarnya, tapi ia tdk tinggi hati. Melainkan tetap rendah hati shg mampu menghargai sesamanya bahkan sekalipun sesamanya itu seorang hamba.

Sbg murid Kristus, seharusnya kita memiliki sikap yg jauh lebih rendah hati, krn seharusnya belajar dari kerendahan hati Kristus, yg menghamba.


3. Perwira ini juga percaya bahwa Yesus sanggup menolong dan menyembuhkan hambanya, bahkan dgn iman/percaya yg jauh lebih besar dibanding orang2 Israel.
> ia meminta Yesus datang menyembuhkan (ay 3)
> Yesus tdk usah bersusah2 tapi katakan saja sepatah kata.... (ay 6, 7)
Lukas 7:6-7 (TB)
6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Ia percaya bahwa otoritas dan kuasa Yesus sanggup menyembuhkan, sekalipun dibatasi oleh jarak yg memisahkan.

> Yesus memuji iman perwira itu 
Lukas 7:9 (TB)  Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Ingat perumpamaan orng samaria yg lebih peduli dari pada orang yahudi sendiri, bahkan lebih peduli daripada org lewi dan imam.


Aplikasi
Dalam kehidupan bersama orang lain yg berbeda dengan kita, kita sering merasa bahwa kita sudah jauh lebih baik dari mereka.
Merasa lebih rohani dibanding umat beragama lain, lebih taat, lebih peduli dan sbgnya.

Tapi kadang Tuhan menunjukkan kepada kita melalui kehadiran orang2 lain yg berbeda dgn kita bahwa ternyata mereka jauh lebih baik dari pada kita.
Mereka lebih beriman dari pada kita, lebih taat, lenih mengasihi, lebih kristiani daripada kita yg kristen.

Minggu lalu sdr. Junius hardi sudah menunjukkan contoh2nya.
* seorang bidan muslim di kepulauan seribu, ternyata pengabdiannya lebih kristiani daripada bidan2, dan dokter kristen yg malah sangat komersial.
* kasih umat budha tzu ci, ternyata lebih kristiani daripada kasih umat kristen sendiri yg serkngkali mengandung pamrih dan gereja yg sering itung2an untung dan rugi.
* hidup mahatma gandi ternyata lebih kristiani daripada hidup orang kristen sendiri.

Kok bisa? Mungkin mereka lebih menghargai sesama, menghargai perbedaan, menghargai kehidupan daripada kita menghargainya.

Kok bisa? Mungkin mereka lebih rendah hati daripada kita. Mungkin mereka lebih beriman bahwa apa pun juga yg mereka lakukan Tuhan tahu dan Tuhan sanggup menolong.

Semua ini, Tuhan ijinkan dan tinjukkan kepada kita spy kita bercermin dari kehidupan sesama, sekalipun mereka berbeda dgn kita. Supaya kita tidak sembarang menghakimi mereka tetapi introsfeksi diri sudahkan iman kita, kasih kita, perbuatan kita sesuai dgn sebutan bahwa kita adalah para pengikut kristus. Orang2 yg meniru, mencontoh kehidupan kristus ketika di dunia ini.

* ketika kita berdoa, kita tidak mencerminkan iman bahwa kita ini anak Tuhan yg penuh iman.
Bila kita sakit, punya pergumulan, ada harapan - apakah kita berdoa dan percaya bahwa Tuhan sanggup menolong kita?
Berdoa tp kurang yakin,  - minta pdt yg harus doakan, (pnt, rhnwn, pnt.k. dinggap kurang ) seolah2 kuasa Tuhan hanya melalui pdt saja.


Hidup di tengah2 masyarakat, jemaat, keluarga yg berbeda, majemuk dan pluralis marilah kita awali dgn menghargai dan mengasihi sesama spt diri sendiri, belajar rendah hati dan tetap percaya sungguh kpd Kristus yg kita imani.
Amin!

(Pdt. Handri Rusli, Ibadah 1, 2, GK Bogor 2015.08.02) 

20150421

Hidup dengan Tujuan Baru

Filipi 3:3-16

Setiap orang sesungguhnya membutuhkan tujuan hidup, karena tanpa tujuan hidup maka hidup ini mudah diombang-ambingkan arus kemana saja arus dunia ini membawa.

Tanpa tujuan hidup, hidup ini tanpa semangat, mudah menyerah dan mudah hancur.

Salah satu tujuan hidup yg dimiliki banyak orang, bahkan mungkin setiap orang adalah KEBAHAGIAAN lahir dan batin.

Adakah diantara kita yg hidupnya tidak ingin bahagia? Silakan angkat tangan....

Nah untuk mencapai kebahagiaan itu, setiap orang menempuhnya dengan cara yg berbeda-beda. Misalnya: kerja keras cari uang sebanyak2nya supaya bahagia. Apakah tujuan itu tercapai? Itu soal lain.
Ada jg orang yang mencapai tujuan hidupnya dengan cara menolong orang lain, bahkan ada juga dengan berbuat kejahatan, merasa senang bila melihat orang lain susah.

Paulus, sebelum bertobat, bernama Saulus adalah contoh orang yg berusaha mencapai tujuan hidupnya dengan cara menganiaya orang lain yg berbeda faham dgn dia, krn dia berpikir dgn cara begitu ia sbg tokoh agama Yahudi telah menjaga kemurnian agama Yahudi dan membela agamanya dari orang2 yg dianggapnya menyimpang.

Namun sejak ia mengalami perjumpaan dengan Yesus maka hidupnya mengalami perubahan 180°, ia mengalami perubahan karena, (dengan gamblang ia nyatakan demikian):

Filipi 3:13-14
13 ...: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

1. Melupakan apa yg dibelakangku
Apa yg mau Paulus lupakan? Yang Paulus ingin lupakan adalah segala kebanggaan lahiriah, yaitu: segala prestasinya dlm bidang keagamaan Yahudi:

Filipi 3:3-6, 8
3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:
5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 

Suatu prestasi keagamaan yg patut dibanggakan dan yg biasa dibanggakan oleh para pemeluk agama manapun. Karena prestasi keagamaannya ini Pauulus adalah salah satu bakal calon imam besar di kemudian hari.

Mengapa Paulus ingin melupakan semua kebanggaan lahiriah, prestasi keagamaannya itu, bahkan menganggapnya sebagai kerugian dan sebagai sampah?

Karena.....(ay.8)

..., karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Kebenaran sendiri karena melakukan hukum torat/hukum agama adalah sampah bila dibandingkan kebenaran yg Allah anugerahkan berdasarkan percaya kepada Kristus (ay.9)

Kebenaran krn perbuatan melakukan hukum agama bila dibandingkan dgn kebenaran dari Allah krn percaya kpd Kristus adalah

Seperti kain putih yang dibentangkan di atas hamparan salju, akan kelihatan tdk begitu putih.

Demikian Paulus mendapati kebenaran krn percaya kpd Kristus lebih mulia dari semua kebenaran yg bisa diperolehnya melalui ketaatan pada hukim agama. Itulah sebabnya ia mau melupakannya.

Aplikasi:
Banyak orang yg taat beragama bahkan sangat fanatik beragama bahkan bila perlu membela agamanya sampai mati, dan menganiaya orang lain karena mengira itulah kebenaran yg menyelamatkan.

Banyak orang kristen pun berlaku demikian, bangga dengan keberagamaannya, menjadi pejabat gereja, menjadi aktifis dlsb. Tentu semua itj baik, tetapi jangan lupa kita diselamatkan bukan karena keberagamaan kita tetapi karrena Kristus, karena percaya kita kpd-Nya.

Tidak mudah melepaskan dan melupakan sesuatu yg menjadi kebanggaan kita selama ini, mungkin nama besar kita, atau keluarga kita, prestasi, kekayaan dlsb. Shg kita sulit merendahkan diri dlm hidup dan pelayanan kita, bahkan bahkan kita sulit merendahkan diri di hadapan Tuhan shg kita merasa mampu dihadapan Tuhan. Itulah sebabnya sekalipun kita taat dan saleh beragama namun hati kita jauh dari Tuhan.
Dimana saja kita maunya memerintah bukan melayani, maunya kehendakku yg jadi bukan kehendak Tuhan yg jadi.

Maukah saudara melupakan segala kebanggaan lahiriah  bahkan menganggapnya kerugian bahkan sampah dan meletakkan di bawah kaki Tuhan?

Paulus telah melakukannya krn Kristus lebih berharga dari apa pun juga.


2. Mengarahkan diri kepada apa yg ada dihadapanku, yaitu Kristus.

Filipi 3:10-11
10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Mengarahkan diri berarti Paulus berusaha untuk fokus, tidak mau dipusingkan dengan segla yg lain kecuali hanya satu sasaran, panggilan hidupnya yaitu:

MENGENAL KRISTUS....kuasa kebangkitannya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya

Yesus pernah bertanya pada murid2Nya, "menurut kata orang siapakah Aku ini?
Tapi kemudia Ia bertanya juga: MENURUTMU SIAPAKAH AKU INI?

Tuhan ingin kita mengenal Dia lebih dalam lagi dari waktu ke waktu.
Yeremia 9:24  tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

Tanpa mengenal Tuhan umat binasa
Yeremia 4:22  "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."

Ilustrasi:
Pengenalan kita kepada Tuhan dapat diibaratkan pengenalan kita terhadap pasangan hidup kita. Semakin hari kita bertumbuh semakin mengenal nya. Makin kenal semakin sayang krn kita jadi tahu kebaikan2nya.
Bila kita tdk kenal, bisa sering terjadi salah paham, ribut, ngambek dsb.

Aplikasi:
Sudah berapa lama kita menjadi orang Kristen?
Sudahkah kita mengenal Kristus lebih lagi. Banyak orang dengan mudah meninggalkan Tuhan dengan berbagai macam alasan: krn jabatan, pasangan hidup, karena harta dsb. Mengapa? Karena Tidak mengenal Tuhan dengan baik.

Mudah kecewa, ngambek, hidup dlm kegelapan dlsb. Karena tidak mengenal Tuhan!

Adakah saudara rindu untuk mengenal Tuhan

Untuk apa mengenal Tuhan?

supaya MENJADI SERUPA DGN DIA.... dalam kematian-Nya, supaya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.



Caranya mengenal Tuhan?

Setelah mengarahkan hidupnya pada Kristus, maka langkah selanjutnya adalah:

3. Berlari-lari kepada tujuan (untuk memperoleh hadiah)

Menetapkan tujuan itu baik, tapi setelah itu apa?
Berusaha dan bertekun untuk mencapai tujuan itu. Itulah sebabnya ia berkata berlari pada tujuan....

Tujuan yg baru hidup Paulus adalah MENGENAL KRISTUS DAN MENJADI SERUPA DGN DIA.

Inilah seharusnya tujuan hidup setiap orang percaya pd Kristus, yaitu mengenal dan menjadi serupa dgn Kristus. Terjadi pertumbuhan iman dan kerohanian. Bukan saja semakin rohani tetapi juga semakin berubah bertumbuh menjadi lebih baik.

Tidak statis, setelah menjadi orang percaya harus terjadi perubahan. Itulah yg disebut Paulus: aku berlari-lari kpd tujuan untuk mencapai panggilan sorgawi itu.

Caranya?
Hidup seperti murid2Nya:
* mengikut Dia, mendengar pengajarannya, melihat dan mengalami kuasanya.

Hal ini digambarkan sepwrti pelari. Fokus pada tujuan dan bergerak, berusaha, berlari sekuat tenaga sampai garis finis.

Aplikasi:
Menjadi orang kristen, hidupnya sehari demi sehari seharusnya mengalami perubahan. Perubahan itu dimulai ketika ia meninggalkan hidup yg lama, lalu semakin mengenal Kristus, kemudian ia hidup seperti kristus hidup.

Meninggalkan hidup yg lama: kepercayaan, dosa dlsb.

Mengenal Kristus: melalui pengajaranNya, baca firman, saat teduh, ibadah, melayani dlsb.

Menjadi serupa Kristus: melakukan firmanNya, meneladaniNya, menjadi surat kristus yg terbuka yg dapat dibaca semua orang.

Marilah kita mengarahkan hidup kita kepada Kristus supaya semakin mengenal Dia dan semakin bertumbuh ke arah keserupaan dgn Dia.
Amin!

Gkk pos Cibubur, ibadah lll, 2015.04.12
Pdt. Handri Rusli

Karya Salib Kristus

Roma 5:6-11

6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar — tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati —.
8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.


Pendahuluan
Karya seseorang yang besar dan memberikan pengaruh kepada banyak orang akan terus dikenang sepanjang masa. Salah satunya adalah Thomas Alva Edison. Dia menemukan bola lampu listrik, gramophone, dan kamera film. Ketiga penemuannya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Thomas Alva Edison boleh dikatakan sebagai salah seorang yang menghasilkan karya yang besar. Akan tetapi ada karya yang lebih besar dari itu, bahkan karya terbesar sepanjang masa. Karya yang mampu mengubah kehidupan manusia dan memberikan keselamatan kepada manusia. Karya ini adalah Karya Salib Kristus


Penjelasan
Karya salib Kristus merupakan karya terbesar sepanjang masa. Karya ini memberikan dampak besar bagi semua umat manusia. Oleh karena itu, sedikitnya ada 3 hal yang harus kita pahami mengenai karya salib Kristus ini, yaitu:


Pertama,
Salib Kristus Merupakan Wujud Kasih Allah Kepada Manusia (ayat 6-8)

6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar — tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati —.
8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Roma 5:7  Sangat sulit bagi seseorang mengurbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan orang lain— sekalipun orang itu orang jujur. Tetapi bisa saja seseorang mengurbankan dirinya dan mati demi menyelamatkan sahabatnya. (TSI)

Mengurbankan diri untuk menyelamatkan orang lain bukan perkara mudah. Untuk orang yang baik atau sahabat saja jarang orang mau berkurban menyelamatkannya, apa lagi untuk orang berdosa, orang jahat atau musuhnya pasti tidak ada orang yang mau berkurban.

Tetapi Kristus rela mati bagi kita justru ketika kita masih berdosa, orang-orang durhaka, dan seteru/musuh Allah. Ini menunjukkan betapa Allah mengasihi kita!

Terhadap orang-orang yg menyalibkan-Nya saja Ia berdoa:
Lukas 23:34,
34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

Betapa besarnya kasih Allah dikatakan rasul Yohanes demikian:
Yohanes 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Dan Rasil Paulus dlm surat roma:
Roma 8:38-39
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Ilustrasi:
Ada seorang gadis yg meragukan kasih Allah karena ia pernah mengalamk kecelakaan pesawat dan mengalami lika bakar serius dan cacad kulit tangan dan kakinya seumur hidup.
Ia ragu kalau Allah mengasihinya. Ia mulai meninggalkan Allah dan jidup secara duniawi. Namun setkap kali ia menghadapi bahaya, ada saja orang yg peduli dan mau menolongnya. Seakan Allah sedang menunjukan bahwa Dia memperhatikan dan mengasihi gadis itu.

Aplikasi:
Sekalipun orang banyak meragukan kasih Allah, jangan kita meragikan kasih Allah pada kita apa pun yang sedang kita alami.

Allah dapat menunjukan kasihNya kepada kita dgn berbagai macam cara, melalui nasihat, teguran, atau beebagai macam peristiwa yg kita alami atau yg ada disekitar kita.



Kedua,
Salib Kristus Merupakan Karya Keselamatan Allah Yang Sempurna (ayat 9-10)

9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!

Melalui kematian Yesus Kristus, kita memperoleh anugerah keselamatan. Paulus menjelaskannya dengan kata-kata demikian: ... dibenarkan oleh darah-Nya, ... diselamatkan dari murka Allah, ...diperdamaikan dengan Allah, dan ...pasti diselamatkan oleh hidup-Nya/kebangkitan-Nya.

Jaminan keselamatan ini dinyatakan oleh Yesus di kayu salib ketika seorang penjahat bertobat dan percaya kepada-Nya,
Lukas 23:43
43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Yohanes 11:25  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

Ilustrasi:
Hidup itu mahal, tak bisa dibeli oleh apa pun juga.

Aplikasi:
Belum pernah ada seseorang memberi jaminan akan keselamatan kekal kpd orang lain seperti yg Yesus katakan. Karena Yesus bukan hanya mengajarkan keselamatan tetapi Ia mengerjakan keselamatan itu sendiri bagi kita.

Di dalam Kristus keselamatan itu bukan semoga, mudah2an, tetapi telah dan akan terus menjadi milik kita, setiap orang yg percaya.

Banyak orang menganggap enteng keselamatan sehingga menggadaikan bahkan menjualnya demi jabatan, pasangan hidup, harta benda dlsb.


Ketiga,
Salib Kristus Mendatangkan Sukacita (ayat 11)

11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.


Roma 5:11  Bukan hanya keselamatan yang membuat kita sangat bersukacita sekarang. Tetapi kita juga bersukacita dan bangga atas apa yang sudah Tuhan kita Kristus Yesus lakukan sehingga hubungan kita dengan Allah menjadi baik kembali. (TSI)


Jadi keselamatan dan pendamaian, kata Paulus, membuat kita bersukacita.

Salib Kristus telah mengubah eksistensi manusia dan hubungannya dgn Allah yg telah rusak akibat dosa. Semula berdosa kini dibenarkan, semula seteru, musuh Allah, kini diperdamaikan, semula dimurkai Allah, kini dikasinya dan diselamatkan-Nya.
Inilah yang membuat manusia dapat bermegah, dapat bersukacita, dan dapat memuji Tuhan.

Ilustrasi:
Sukacita spt orang yg terhukum dibebaskan, orang yg dimurkai dikasihi, musuh didamaikan.

Aplikasi:
Bagaimana kita menyyikapi kasih dan keselamatan yang Tuhan telah nyatakan bg kita?
* Bersyukur: ibadah bukan srkedar kewajiban, setor muka, tetapi kesukaan dan kerinduan, kehausan akan Tuhan yg besar. Ini terlihat bgmn siksp kita beribadah; datang lebih awal, menikmati ibadah dari awal sampai akhir tanpa terburu2. (Seperti kencan dgn kekasih). Demikian juga dgn pelayanan ....

* Hidup sebagai manusia baru:
- semula kita adalah orang-orang berdosa, tapi dgn darah Kristus kita menjadi orang yg dibenarkan Allah, hidup sbg manusia baru berarti meninggalkan dan menjauhi dosa serta tidak lagi berkanjang dlm dosa.

- semula kita adalah sasaran murka Allah, tapi kini kita sbg orang yg dikasihi Allah, karena itu hiduplah sbg manusia baru yg mengasihi Allah dan sesama, melakukan segala sesuatu dgn penuh cinta.

- sbg orang yg seharusnya menerima hukuman namun kita diselamatkan, hidup baru berarti hidup penuh sukacita untuk menyenangkan hati Tuhan.

- sbg orang yg menjadi seteru dan musuh Allah namun kita telah didamaikannya, maka hidup secara baru berarti hidup yg memiliki relasi pribadi yg baik dgn Allah; doa, saat teduh dan spiritualitas yg baik.


Penutup
Setiap kali kita memandang salib Kristus, ingatlah bahwa kita adalah orang-orang yg dikasihi, disselamatkan dan dijadikan baru oleh Allah melalui pengurbanan Kristus.  Karena itu marilah kita hidup secara baru dgn penuh syukur dan sukacita serta kesetiaan kepada Dia yg telah mati untuk kita. Amin!


Ibadah Jumat Agung, GKB 2015.04.02
Handri Rusli,

20150326

KETIKA IA HARUS MENANGGUNG DERITA

Hasil gambar untuk ketika yesus harus menanggung deritaMatius  27 : 27 – 44

Saudara kekasih Tuhan, minggu ini kita memperingati minggu Palmarum atau Minggu Sengsara. Pada minggu ini kita mengingat ketika Yesus memasuki Yerusalem dan disambut serta dielu-elukan oleh orang banyak sambil membawa daun-daun palem mereka berseru, "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"  (Matius 21:9). Namun beberapa hari kemudian, mereka yang berseru "hosana" mereka juga berseru "salibkan Dia". Begitu cepat dan mudahnya sikap mereka berubah terhadap Yesus karena hasutan imam-imam kepala dan tua-tua,  juga karena mereka kecewa terhadap Yesus yang tidak memenuhi harapan dan keinginan mereka untuk menjadi mesias politis yang akan membebaskan mereka dari penjajah Romawi.

Akhirnya di Yerusalem Yesus harus menanggung banyak penderitaan:
Ia menderita secara fisik, karena harus menjalani hukuman sekalipun bukan karena salah-Nya; Ia disesah dengan keji, dipakaikan mahkota duri, dipukul kepala-Nya dengan buluh, diludahi, memikul salib dan akhirnya dipakukan tangan dan  kaki-Nya di kayu salib hingga mengalami kematian secara pelan-pelan.

Ia juga menderita bukan hanya fisik-Nya tetapi juga psikis-Nya, batin dan jiwa-Nya karena Ia ditolak bahkan dihina oleh orang-orang disekitar-Nya. Serdadu-serdadu mengolok-olok-Nya (ay.27-31), orang-orang yang lewat menghujat-Nya (ay.39-40),  imam-imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua menghina-Nya (ay.41-43), dan bahkan penyamun yg disalibkan bersama Dia mencelanya juga (ay.44).

Minggu Palmarum sungguh telah menjadi minggu kesengsaraan bagi Yesus karena  Ia menderita bukan saja secara fisik dan psikis tetapi juga secara rohani karena Ia juga ditinggalkan oleh Bapa ketika Ia tergantung di kayu salib (ay.46).
Yesus menderita sedemikian hebat, bukan karena kesalahan dan dosa-Nya tetapi karena kesalahan, dosa dan kejahatan orang-orang disekitar-Nya, tentu termasuk kita di dalamnya. Jadi Ia menderita karena Ia menanggung dosa kita, demikian nabi Yesaya menulis: "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah"(Yes.53:4).

Saudara, seperti Yesus yang menderita bukan kerena dosa-Nya, demikian juga kita para pengikut-Nya; kita bisa menderita fisik maupun psikis bukan kerena kita bersalah melainkan karena iman percaya kita kepada-Nya dan karena orang-orang jahat di sekitar kita yang tidak menghendaki kita hidup dalam kebenaran. Tapi jangan takut, karena sekalipun kita menderita kita tidak akan sampai ditinggalkan Allah karena Yesus telah menanggungnya untuk kita. Amin.

Renungan Warta gkb 2015.03.29
Pdt. Handri Rusli

20150324

Makna Dibalik Berdiam Diri

Hasil gambar untuk Berdiam diri(Khotbah)
Matius 27:11-26

Ketika diperhadapkan dengan masalah atau persoalan besar, ada orang yang memilih untuk berdiam diri, tidak mau berbicara apa-apa kepada siapa pun juga. Tentu mereka punya alasan mengapa mereka berdiam diri. Diantara alasan-alasan itu yang mungkin adalah:
* bisa terkesima kaget . . .
* tidak tahu harus berbuat apa.  . .bingung
* meresa tdk berdaya, tiada harapan
* pasrah pada nasib atau takdir
* merenung, berefleksi, bertobat . . .
* berpikir mencari jalan keluar,
* atau menenangkan diri menghadapi masalah krn yakin akan pasti ada jalan keluar.
Bgmn dgn Yesus, ketika Ia menghadapi masalah tuduhan-tuduhan palsu yang memojokkan Dia agar dihukum mati?
Memang kita tdk tahu dgn pasti apa alasannya Yesus berdiam diri. Hal ini tentu hanya Yesus sendiri yg tahu.
Ada yang mengatakan bahwa berdiam-dirinya  Yesus mengandung seribu makna . . . sulit diketahui dan dipastikan.
Murid2 pun tampaknya tdk tahu.
Namun dengan berusaha memahami teks semoga kita dapat sedikit memahaminya.
saya coba mengangkat tiga alasan mengapa Yesus berdiam diri:

1. Krn Yesus tahu kebenaran dan tahu tujuan hidup-Nya (ay.11-14).
11 Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun.
13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun, sehingga wali negeri itu sangat heran.

Yesus tahu diriNya benar bhw Ia raja (11), sekalipun kerajaanNya bukan dari dunia ini.
* Yohanes 18:37  Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
* Yohanes 12:27  Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Karena Yesus tahu yg benar bahkan diri-Nya adalah kebenaran, serta tahu dengan jelas tujuan hidup-Nya, maka Ia bisa tetap tenang menghadapi situasi yg gawat, kacau serta tetap tenang menghadapi orang2 yg berbuat jahat kpd-Nya.
Hal ini bisa digambarkan seperti:
Istilah "berani karena benar, takut karena salah"
Seperti Ahok yg tdk takut menghadapi hak angket anggota DPRD yg dapat mencopot jabatannya sbg gubernur DKI Jakarta. Ia berani karena tahu bahwa dirinya benar. Hanya bedanya Ahok berani dengan banyak bercerita, tapi Yesus berani dengan berdiam diri atau tenang menghadapi masalahNya.
Setiap orang seharusnya tahu tujuan hidupnya. Dan tujuan yg paling dasar adalah bahwa setiap orang harus hidup di dalam kebenaran.
Hidup dalam kebenaran akan memberikan keteguhan dan ketenangan.
Orang yg hidup dlm kebenaran tdk takut ketika menghadapi krisis, persoalan hidup, dan masalah2 yg melanda hidupnya, krn ia berpegang pd kebenaran, tapi orang yang tidak benar dalam hidupnya ia akan seperti orang yg kebakaran jenggot.
Banyak orang Kristen pemilik perusahaan, karyawan, pegai negeri sipil atau militer, pejabat dlsb. ketika menghadapi pejabat yg berwenang memeriksa kekayaannya seperti orang kebakaran jenggot, mungkin mereka belum hidup dlm kebenaran.
Suami atau istri yg hidup dalam kebenaran akan tetap tenang sekalipun pasangan hidupnya banyak bertanya karena curiga.
Saudara, maukah saudara memiliki ketenangan sekalipun menghadapi situasi yg mengancam?
Hiduplah dlm kebenaran, krn untuk itulah kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dan untuk itulah kita ditebus dan diselamatkan oleh Kristus.

2. Agar Pilatus mencari tahu kebenarannya mengapa Yesus diserahkan (ay.18-19).
18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."

Akhirnya Pilatus tahu kebenaran:
- bhw Yesus diserahkan krn dengki (ay.18), tentu ini melalui penyelidikan perkara.
- bhw Yesus adalah orang benar, melalui mimpi istrinya (ay.19).
Dan berdasarkan kebenaran itu, maka Pilatus tahu kebenaran2 kasus itu, yaitu:
bahwa karena dengkinya kpd Yesus, imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi:
- membuat tuduhan palsu dan mencari kesaksian palsu  dan sepakat untuk membunuh Yesus (26:59, 27:1)
- menghasut umat agar memberi tekanan kepada Pilatus agar memutuskan vonis mati bagi Yesus  dan membebaskan penjahat Barabas (ay.20).
- mereka buta thd kebenaran, sehingga memilih membebaskan penjahat dan menghukum yg tak bersalah.
- mereka menghalalkan sgl cara, memperalat orang lain berbuat kejahatan: memperalat Pilatus agar memvonis mati dan umat yang dihasut untuk mendesak hukuman itu.
Dan akhirnya Pilatus mendengar sendiri pengakuan dosa dan kejahatan mereka (25)
Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Karena Pilatus tahu yg benar, maka ia tahu yang salah dan jahat, yaitu imam-imam kepala dan tua-tua yahudi serta umat yg dihasut.
Untuk mencari tahu apakah rupiah kita asli atau palsu, maka kenalilah dulu yg asli/benar maka kita bisa mendeteksi yg palsu. Caranya dgn 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang.
Demikian juga kebenaran, dengan mengetahui kebenaran yg sesungguhnya maka kita akan tahu yg tidak benar.
Bila kita menemukan terang maka kegelapan akan sirna.
Banyak perkara di dunia ini yang bisa memutar balikkan kebenaran; orang benar disalahkan dan orang salah dibenarkan, orang yg tak bersalah dihukum orang jahat dibebaskan.
Hal ini banyak terjadi di negara kita (masalah penegakan hukum), tetapi bisa terjadi juga dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat, orang dikucilkan karena dituduh berbuat ini dan itu. Bisa juga terjadi dalam kehidupan pelayanan bahkan keluarga, ada orang yang dipersalahkan padahal belum tentu dia yang salah.
Dalam setiap persoalan kita tidak boleh sembarang menuduh dan memvonis atau menghakimi orang lain, seharusnya kita selalu berusaha mencari kebenarannya dgn sungguh-sungguh krn itulah memang panggilan setiap kita.
Dalam mencari kebenaran, ingatlah firman:
"jangan menghakimi . . ."
"carilah, ketuklah, mintalah . . . maka . . ."
Setiap kebenaran yg kita temukan maka kebenaran itu akan menelanjangi ketidakbenaran, kejahatan dan dosa.
Kadang Tuhan bahkan seringkali Tuhan berdiam diri terhadap banyak persoalan ketidakadilan karena Tuhan sdg memberi kesempatan kpd kita untuk mencari tahu kebenaran.
Atau Tuhan sedang menunjukkan kpd kita dan dunia betapa berbahaya dosa dan orang2 yg berbuat dosa dgn segala kejahatannya.
Jadi carilah kebenaran dan berusahalah hidup di dalamnya dan jangan membuka diri terhadap dosa apalagi hidup di dalamnya krn kita akan menanggung sendiri akibatnya  "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Keluaran 34:7  (TUHAN) yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
Bagian firman ini memperingatkan kita ttg betapa seriusnya dosa. Bayangkan karena dengki saja orang bisa merancang dan berbuat kejahatan sedemikian rupa, belum lagi dosa2 yang lain, yg menyangkut Harta, Tahta dan Wanita/pria, seperti: korupsi, kolusi, perselingkuhan, dusta dlsbg.
Jadi jangan main2 dgn dosa karena dosa akan menghancurkan hidup kita dan jg sesama kita

3. Agar kita yg tahu kebenaran, tetap teguh dalam kebenaran dan berusaha membela yang benar (ay.15-17, 20-26).
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" 
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

Setelah Pilatus tahu yg benar (yg benar itu biasanya minoritas, kecil, tertindas, suaranya nyaris tak terdengar) maka ia berusaha membela yg benar (ini karena hati nuraninya masih berfungsi, banyak orang hati nuraninya sdh tumpul, buta bahkan mati shg sekalipun tahu yg benar tapi tidak peduli pada yg benar.
Maka Pilatus berusaha membebaskan Yesus:
- melalui tradisi paskah Yahudi; ada tahanan yg dibebaskan, ia menawarkan antara Yesus atau Barabas yg dibebaskan?
- mempertanyakan pd umat, kesalahan apa yg telah diperbuat Yesus?
Namun akhirnya Pilatus menyerah karena harganya terlalu mahal baginya; tahu yg benar, melakukan yg benar dan membela yg benar, ia bisa kehilangan jabatannya, popularitasnya dan sumber penghidupannya, ia bisa jatuh miskin.
karena itu ia mencuci tangan sbg tanda lepas tanggung jawab.
Banyak orang tahu yg benar, tetapi belum tentu melakukan yang benar dan berani membela yg benar.
- banyak orang tahu bahwa rokok, makanan berlemak, minuman bersoda dan beralkohol tidak baik untuk kesehatan tapi kita hisap, makan dan minum juga.
- banyak orang beragama, rajin beribadah, berdoa baca kitab suci bahkan melayani di gereja tapi hidupnya penuh dgn kejahatan.
Untuk melakukan yg benar dibutuhkan keberanian dan pengurbanan, ada harga mahal yg harus dibayar, bila tidak, kita hanya akan mencuci tangan dan melepaskan tanggung jawab yg dipercayakan kpd kita, seperti yg dilakukan Pilatus.
- Tidak jarang kita dalam hidup ini 'mencuci tangan' melepaskan tanggung jawab sbg anak terhadap orangtua, sbg suami thd istri dan anak serta sebaliknya, sbg karyawan, sbg majikan, sbg umat Tuhan dlsbg.
Di tengah segala persoalan hidup yg kita hadapi di sekitar kita, kadang bahkan mungkin seringkali Tuhan berdiam diri dan tdk menjawab doa2 kita, karena Tuhan ingin kita yg telah dibenarkannya, kita juga hidup dalam kebenaran sesuai dengan tugas dan panggilan kita masing2; dalam pekerjaan, palayanan, keluarga dan hubungan dgn sesama.
Saudara, sebagai orang-orang yang telah dibenarkan, hiduplah selalu dalam kebenaran betapa pun banyak orang yg menentang sehingga kita harus membayar harganya. 
Jadilah seperti Yesus yg teguh dalam kebenaran sekalipun Ia harus mati karenanya.
Amin!

GK Cibinong, 2015.03.22
Pdt. Handri Rusli

20150319

Makna Dibalik Berdiam Diri

Hasil gambar untuk berdiam diriMatius 27:11-26
Saudara, memasuki peringatan Minggu pra paskah lima, kita merenungkan firman Tuhan dengan tema: Makna Dibalik Berdiam Diri.  Siapa yang  berdiam diri dan terhadap apa berdiam diri yang dimaksud tema ini?
Yesus-lah yang berdiam diri di hadapan pengadilan Pilatus terhadap segala tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi terhadap Dia (ay.12-14). Mengapa Yesus berdiam diri terhadap tuduhan-tuduhan itu? Memang kita tidak tahu dengan pasti apa alasannya Yesus berdiam diri, dan Alkitab pun tidak mengungkapkannya secara eksplisit, namun apabila kita perhatikan dengan seksama sebenarnya secara implisit penulis Injil Matius mengungkapkan alasan itu.
Yesus berdiam diri karena Ia ingin agar Pilatus mengetahui sendiri mengapa imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi mengajukan segala tuduhan kepada Yesus agar Ia dihukum mati. Dan akhirnya memang Pilatus tahu bahwa mereka bersikap demikian kepada Yesus adalah kerena dengki (ay.18). Lalu karena dengkinya mereka mencari kesaksian palsu  dan sepakat untuk membunuh Yesus (26:59, 27:1), mereka menghasut umat agar memberi tekanan kepada Pilatus agar memutuskan hukuman mati bagi Yesus  dan membebaskan penjahat Barabas (ay.20). Karena dengki, mereka berbuat kejahatan dengan menggunakan tangan atau otoritas orang lain; Pilatus untuk menghukum mati dan umat yang dihasut untuk mendesak hukuman itu.
Yesus berdiam diri agar kedengkian dan dosa yang bersembunyi di balik topeng keagamaan yang suci muncul dan kelihatan nyata kejahatannya.
Saudara, bila kebenaran tampak tak berdaya, biasanya kejahatan akan merajalela tapi sadarlah sesungguhnya di situlah Tuhan sedang menelanjangi dosa kita.
Selamat menghayati minggu prapaskah lima, semoga kita tetap hidup dalam kebenaran-Nya, sekalipun kita ada di tengah-tengah dunia yang tidak benar dan berdosa. Amin!

Handri Rusli, warta gkb & gkc 2015.03.22

20150314

Bersukacita di dalam Tuhan

Hasil gambar untuk bersukacita didalam tuhan
Gal 5:22-23; Filipi 4:4-9

* Mengapa saudara bersukacita? atau hal2 apa yg biasanya membuat saudara bersukacita?
* bgmn jika situasinya spt yg dialami oleh orang2 kristen di Irak dan Siria yg ditangkap dan diburu oleh ISIS (islamic stat irak n siria =negara islam irak siria) apa yg akan saudara rasakan? adakah sukacita di situ?
* lalu bgmn tanggapan saudara jika dlm sikon -sda- tiba2 ada orang yg menunggu u dieksekusi (dlm tayangan video Isis) berseru: "ayo jangan bersedih, mari kita bersukacita!"
- "becanda kale . . . ."
- "sudah gila kamu . . .!"
Penjelasan

Sikon seperti itulah yg dihadapi Paulus dan orang2 Kristen di Filipi ketika Rasul Paulus menulis surat ini, surat yg penuh dgn sukacita (16x dlm 12 ayat)
"Filipi 4:4  Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

Mungkin, ada jg orang yg berpikir mungkin Paulus sudah gila. krn dia sendiri sdg dipenjara rumah dan orang2 kristen hidup dalam kesusahan ketakutan dan aniaya, bgmn mungkin dia dan kita bersukacita dlm situasi spt itu?
* Tidak, Paulus tdk gila ketika ia menulis: bersukacitalah.
- krn ia tahu betul situasi yg sdg ia dan jemaat hadapi saat itu; ia sdg terpenjara mnunggu vonis mati, jemaat sdg takut, kuatir, dan menderita sbg org percaya.
* Paulus tdk gila dan tdk main2, itulah sebabnya ia katakan: "bersukacitalah . . ., sekali lagi kukatakan, bersukacitalah!"
- Paulus sdg bersungguh2 mengatakan ini!

* Apa alasannya dan bgmn caranya bersukacita dlm sikon yg tdk biasa spt itu?

1. krn Tuhan sudah dekat, dan keselamatan telah menjadi milik kita
Filipi 4:5  "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!"

Paulus percaya kedatangan Tuhan segera datang. artinya bila Tuhan datang maka sgl duka berubah menjadi sukacita karena keselamatan  pasti menjadi milik org percaya,
- krn itu kita tdk boleh kalah oleh sikon yg ada, atau kebaikan tdk boleh kalah oleh kejahatan, itulah sebabnya ia katakan: "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang."
Roma 12:21  Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

* banyak orang kehilangan sukacita dlm hidup ini krn sikon yg dihadapi, keluarga, ekonomi, iman krn kurang menyadari bhw hidup ini sementara dan akan segera berakhir (bayangkan bila hidup yg sementara ini diisi dgn hati yg murung, sedih dan takut . . . apa jadinya hidup ini)
* iman dan pengharapan kita kpd Kristus harus mengubahkan kita menghadapi hidup ini dgn semangat dan sukacita krn keselamatan pasti menjadi milik kita.

2. Percaya pada kuasa pemeliharaan Tuhan
Filipi 4:6-7
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Paulus percaya bhw dlm sgl situasi Tuhan memelihara kita dan menolong kita
Filipi 4:12-13, 19
12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Kita selalu berada dlm lindungan kasih Allah
Roma 8:38-39
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

* Sprt burung dan bunga Tuhan pelihara, rambut di kepala pun terhitung jumlahnya, dan tdk sehelai pun jatuh tanpa pengetahuannya.

* Bila kita sadar betapa hebatnya Tuhan bekerja dlm sgl sesuatu untuk memelihara dan melindungi anak2Nya, maka kita tidak mudah kehilangan sukacita betapa pun sulit dan beratnya hidup yg kita jalani.


3. Pikirkan sgl yg baik dan lakukan
Filipi 4:8-9
8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

* Pikiran @ pusat kesadaran hidup kita. Kalau kita mau mengubah seseorang ubahlah melalui pikirannya; via pendidikan, mindset/pola pikirnya:
* bila pikiran dimasuki hal2 yg buruk, jahat maka buruk dan jahatlah perbuatan kita. Sebaliknya bila diisi dgn sgl yg baik maka baiklah yg kita buat.
* u bersukacita senantiasa.  . . pikirkanlah apa yg disebut kebajikan dan patut dipuji dan perbuatlah itu . . .
* yg dipikir - itu yg kita perbuat - sering diperbuat menjadi kebiasaan - kemudian menjadi karakter - menjadi gaya hidup
Filipi 2:5  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

* pikiran itu spt sumber/mata air, bila sumbernya baik maka seluruh yg dialirinya menjadi baik. Tapi bila sumbernya buruk, tercemar, terkontaminasi maka seluruh yg dialirinya buruk dan binasa.

* Sumber yg seharusnya mengisi pikiran kita adalah Kristus sendiri, pikiran dan perasaaan Kristus, itulah artinya kita menjadi pengikut Kristus, menjadi orang Kristen
* kalau pikiran kita dipenuhi oleh Kristus maka yg mengalir melalui perkataan, perbuatan dan apa pun juga mencermin Kristus dlm hidup kita.
* Kristus spt pokok anggur dan kita cabang dan rantingnya shg kita berbuah lebat, dan salah satu buahnya adalah sukacita di dalam Tuhan.
Marilah kita bersukacita senantiasa di dlm Tuhan krn kita telah diselamatankan dipelihara dikasihi dan selalu dipimpin-Nya.  Amin.

Bogor, 14.03.2015
Pdt. Handri Rusli