Kolose 3:18-25
Saudara, dalam kehidupan rumah tangga tentu setiap kita mengharapkan, mendoakan dan mencita-citakan rumah tangga yang bahagia bagi setiap anggotanya. Namun kenyataan yang kita hadapi serìng kali berbeda dengan yang kita harapkan, doakan dan kita cita-citakan itu. Mengapa hal itu terjadi? Pertama karena untuk mewujudkan rumah tangga bahagia bukan hal yang mudah. Kedua, rumah tangga bahagia tidak akan terwujud hanya dengan doa, harapan dan cita-cita saja, tetapi perlu upaya yang lebih dari itu.
Upaya itu adalah adanya kesediaan masing-masing anggota keluarga untuk berperan sebagaimana firman Tuhan yang dinasihatkan oleh Rasul Paulus dalam surat Kolose pasal 3 yg kita baca hari ini, yaitu: istri harus tunduk kepada suaminya (ay. 18), dan suami harus mengasihi istrinya (ay. 19), anak-anak harus mentaati orang tuanya (ay. 20) dan orang tua - khususnya bapa-bapa - jangan menyakiti hati anak-anaknya (ay. 21). Dalam melakukan setiap peran tersebut baik suami, istri, orangtua atau pun anak, masing-masing harus melakukannya bukan semata-semata untuk suami, atau untuk istri, atau untuk orangtua, atau untuk anak-anak belaka, tetapi terutama mereka harus melakukannya untuk Tuhan (ay. 23).
Saudara, firman Tuhan hari ini, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan kehidupan rumah tangga tidak dapat kita capai apa bila kita hanya mengandalkan salah satu peran saja yg menjalankan fungsinya; hanya suami atau hanya istri, atau hanya orangtua, atau hanya anak-anak saja, tetapi apa bila semua anggota keluarga berkomitmen dan berperan sebagaimana firman Tuhan yg dinasihatkan oleh Rasul Paulus ini, maka kebahagiaan itu akan bisa kita capai. Maukah Saudara memiliki rumah tangga yang bahagia? Berdoalah, perhatikanlah dan dengarkanlah firman ini, dan lakukanlah! Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita. Amin!
(HR, Renungan Warta GK Bgr, 2015.09.27)