Translate

20150326

KETIKA IA HARUS MENANGGUNG DERITA

Hasil gambar untuk ketika yesus harus menanggung deritaMatius  27 : 27 – 44

Saudara kekasih Tuhan, minggu ini kita memperingati minggu Palmarum atau Minggu Sengsara. Pada minggu ini kita mengingat ketika Yesus memasuki Yerusalem dan disambut serta dielu-elukan oleh orang banyak sambil membawa daun-daun palem mereka berseru, "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"  (Matius 21:9). Namun beberapa hari kemudian, mereka yang berseru "hosana" mereka juga berseru "salibkan Dia". Begitu cepat dan mudahnya sikap mereka berubah terhadap Yesus karena hasutan imam-imam kepala dan tua-tua,  juga karena mereka kecewa terhadap Yesus yang tidak memenuhi harapan dan keinginan mereka untuk menjadi mesias politis yang akan membebaskan mereka dari penjajah Romawi.

Akhirnya di Yerusalem Yesus harus menanggung banyak penderitaan:
Ia menderita secara fisik, karena harus menjalani hukuman sekalipun bukan karena salah-Nya; Ia disesah dengan keji, dipakaikan mahkota duri, dipukul kepala-Nya dengan buluh, diludahi, memikul salib dan akhirnya dipakukan tangan dan  kaki-Nya di kayu salib hingga mengalami kematian secara pelan-pelan.

Ia juga menderita bukan hanya fisik-Nya tetapi juga psikis-Nya, batin dan jiwa-Nya karena Ia ditolak bahkan dihina oleh orang-orang disekitar-Nya. Serdadu-serdadu mengolok-olok-Nya (ay.27-31), orang-orang yang lewat menghujat-Nya (ay.39-40),  imam-imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua menghina-Nya (ay.41-43), dan bahkan penyamun yg disalibkan bersama Dia mencelanya juga (ay.44).

Minggu Palmarum sungguh telah menjadi minggu kesengsaraan bagi Yesus karena  Ia menderita bukan saja secara fisik dan psikis tetapi juga secara rohani karena Ia juga ditinggalkan oleh Bapa ketika Ia tergantung di kayu salib (ay.46).
Yesus menderita sedemikian hebat, bukan karena kesalahan dan dosa-Nya tetapi karena kesalahan, dosa dan kejahatan orang-orang disekitar-Nya, tentu termasuk kita di dalamnya. Jadi Ia menderita karena Ia menanggung dosa kita, demikian nabi Yesaya menulis: "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah"(Yes.53:4).

Saudara, seperti Yesus yang menderita bukan kerena dosa-Nya, demikian juga kita para pengikut-Nya; kita bisa menderita fisik maupun psikis bukan kerena kita bersalah melainkan karena iman percaya kita kepada-Nya dan karena orang-orang jahat di sekitar kita yang tidak menghendaki kita hidup dalam kebenaran. Tapi jangan takut, karena sekalipun kita menderita kita tidak akan sampai ditinggalkan Allah karena Yesus telah menanggungnya untuk kita. Amin.

Renungan Warta gkb 2015.03.29
Pdt. Handri Rusli

20150324

Makna Dibalik Berdiam Diri

Hasil gambar untuk Berdiam diri(Khotbah)
Matius 27:11-26

Ketika diperhadapkan dengan masalah atau persoalan besar, ada orang yang memilih untuk berdiam diri, tidak mau berbicara apa-apa kepada siapa pun juga. Tentu mereka punya alasan mengapa mereka berdiam diri. Diantara alasan-alasan itu yang mungkin adalah:
* bisa terkesima kaget . . .
* tidak tahu harus berbuat apa.  . .bingung
* meresa tdk berdaya, tiada harapan
* pasrah pada nasib atau takdir
* merenung, berefleksi, bertobat . . .
* berpikir mencari jalan keluar,
* atau menenangkan diri menghadapi masalah krn yakin akan pasti ada jalan keluar.
Bgmn dgn Yesus, ketika Ia menghadapi masalah tuduhan-tuduhan palsu yang memojokkan Dia agar dihukum mati?
Memang kita tdk tahu dgn pasti apa alasannya Yesus berdiam diri. Hal ini tentu hanya Yesus sendiri yg tahu.
Ada yang mengatakan bahwa berdiam-dirinya  Yesus mengandung seribu makna . . . sulit diketahui dan dipastikan.
Murid2 pun tampaknya tdk tahu.
Namun dengan berusaha memahami teks semoga kita dapat sedikit memahaminya.
saya coba mengangkat tiga alasan mengapa Yesus berdiam diri:

1. Krn Yesus tahu kebenaran dan tahu tujuan hidup-Nya (ay.11-14).
11 Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun.
13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun, sehingga wali negeri itu sangat heran.

Yesus tahu diriNya benar bhw Ia raja (11), sekalipun kerajaanNya bukan dari dunia ini.
* Yohanes 18:37  Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
* Yohanes 12:27  Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Karena Yesus tahu yg benar bahkan diri-Nya adalah kebenaran, serta tahu dengan jelas tujuan hidup-Nya, maka Ia bisa tetap tenang menghadapi situasi yg gawat, kacau serta tetap tenang menghadapi orang2 yg berbuat jahat kpd-Nya.
Hal ini bisa digambarkan seperti:
Istilah "berani karena benar, takut karena salah"
Seperti Ahok yg tdk takut menghadapi hak angket anggota DPRD yg dapat mencopot jabatannya sbg gubernur DKI Jakarta. Ia berani karena tahu bahwa dirinya benar. Hanya bedanya Ahok berani dengan banyak bercerita, tapi Yesus berani dengan berdiam diri atau tenang menghadapi masalahNya.
Setiap orang seharusnya tahu tujuan hidupnya. Dan tujuan yg paling dasar adalah bahwa setiap orang harus hidup di dalam kebenaran.
Hidup dalam kebenaran akan memberikan keteguhan dan ketenangan.
Orang yg hidup dlm kebenaran tdk takut ketika menghadapi krisis, persoalan hidup, dan masalah2 yg melanda hidupnya, krn ia berpegang pd kebenaran, tapi orang yang tidak benar dalam hidupnya ia akan seperti orang yg kebakaran jenggot.
Banyak orang Kristen pemilik perusahaan, karyawan, pegai negeri sipil atau militer, pejabat dlsb. ketika menghadapi pejabat yg berwenang memeriksa kekayaannya seperti orang kebakaran jenggot, mungkin mereka belum hidup dlm kebenaran.
Suami atau istri yg hidup dalam kebenaran akan tetap tenang sekalipun pasangan hidupnya banyak bertanya karena curiga.
Saudara, maukah saudara memiliki ketenangan sekalipun menghadapi situasi yg mengancam?
Hiduplah dlm kebenaran, krn untuk itulah kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dan untuk itulah kita ditebus dan diselamatkan oleh Kristus.

2. Agar Pilatus mencari tahu kebenarannya mengapa Yesus diserahkan (ay.18-19).
18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."

Akhirnya Pilatus tahu kebenaran:
- bhw Yesus diserahkan krn dengki (ay.18), tentu ini melalui penyelidikan perkara.
- bhw Yesus adalah orang benar, melalui mimpi istrinya (ay.19).
Dan berdasarkan kebenaran itu, maka Pilatus tahu kebenaran2 kasus itu, yaitu:
bahwa karena dengkinya kpd Yesus, imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi:
- membuat tuduhan palsu dan mencari kesaksian palsu  dan sepakat untuk membunuh Yesus (26:59, 27:1)
- menghasut umat agar memberi tekanan kepada Pilatus agar memutuskan vonis mati bagi Yesus  dan membebaskan penjahat Barabas (ay.20).
- mereka buta thd kebenaran, sehingga memilih membebaskan penjahat dan menghukum yg tak bersalah.
- mereka menghalalkan sgl cara, memperalat orang lain berbuat kejahatan: memperalat Pilatus agar memvonis mati dan umat yang dihasut untuk mendesak hukuman itu.
Dan akhirnya Pilatus mendengar sendiri pengakuan dosa dan kejahatan mereka (25)
Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Karena Pilatus tahu yg benar, maka ia tahu yang salah dan jahat, yaitu imam-imam kepala dan tua-tua yahudi serta umat yg dihasut.
Untuk mencari tahu apakah rupiah kita asli atau palsu, maka kenalilah dulu yg asli/benar maka kita bisa mendeteksi yg palsu. Caranya dgn 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang.
Demikian juga kebenaran, dengan mengetahui kebenaran yg sesungguhnya maka kita akan tahu yg tidak benar.
Bila kita menemukan terang maka kegelapan akan sirna.
Banyak perkara di dunia ini yang bisa memutar balikkan kebenaran; orang benar disalahkan dan orang salah dibenarkan, orang yg tak bersalah dihukum orang jahat dibebaskan.
Hal ini banyak terjadi di negara kita (masalah penegakan hukum), tetapi bisa terjadi juga dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat, orang dikucilkan karena dituduh berbuat ini dan itu. Bisa juga terjadi dalam kehidupan pelayanan bahkan keluarga, ada orang yang dipersalahkan padahal belum tentu dia yang salah.
Dalam setiap persoalan kita tidak boleh sembarang menuduh dan memvonis atau menghakimi orang lain, seharusnya kita selalu berusaha mencari kebenarannya dgn sungguh-sungguh krn itulah memang panggilan setiap kita.
Dalam mencari kebenaran, ingatlah firman:
"jangan menghakimi . . ."
"carilah, ketuklah, mintalah . . . maka . . ."
Setiap kebenaran yg kita temukan maka kebenaran itu akan menelanjangi ketidakbenaran, kejahatan dan dosa.
Kadang Tuhan bahkan seringkali Tuhan berdiam diri terhadap banyak persoalan ketidakadilan karena Tuhan sdg memberi kesempatan kpd kita untuk mencari tahu kebenaran.
Atau Tuhan sedang menunjukkan kpd kita dan dunia betapa berbahaya dosa dan orang2 yg berbuat dosa dgn segala kejahatannya.
Jadi carilah kebenaran dan berusahalah hidup di dalamnya dan jangan membuka diri terhadap dosa apalagi hidup di dalamnya krn kita akan menanggung sendiri akibatnya  "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Keluaran 34:7  (TUHAN) yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
Bagian firman ini memperingatkan kita ttg betapa seriusnya dosa. Bayangkan karena dengki saja orang bisa merancang dan berbuat kejahatan sedemikian rupa, belum lagi dosa2 yang lain, yg menyangkut Harta, Tahta dan Wanita/pria, seperti: korupsi, kolusi, perselingkuhan, dusta dlsbg.
Jadi jangan main2 dgn dosa karena dosa akan menghancurkan hidup kita dan jg sesama kita

3. Agar kita yg tahu kebenaran, tetap teguh dalam kebenaran dan berusaha membela yang benar (ay.15-17, 20-26).
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" 
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

Setelah Pilatus tahu yg benar (yg benar itu biasanya minoritas, kecil, tertindas, suaranya nyaris tak terdengar) maka ia berusaha membela yg benar (ini karena hati nuraninya masih berfungsi, banyak orang hati nuraninya sdh tumpul, buta bahkan mati shg sekalipun tahu yg benar tapi tidak peduli pada yg benar.
Maka Pilatus berusaha membebaskan Yesus:
- melalui tradisi paskah Yahudi; ada tahanan yg dibebaskan, ia menawarkan antara Yesus atau Barabas yg dibebaskan?
- mempertanyakan pd umat, kesalahan apa yg telah diperbuat Yesus?
Namun akhirnya Pilatus menyerah karena harganya terlalu mahal baginya; tahu yg benar, melakukan yg benar dan membela yg benar, ia bisa kehilangan jabatannya, popularitasnya dan sumber penghidupannya, ia bisa jatuh miskin.
karena itu ia mencuci tangan sbg tanda lepas tanggung jawab.
Banyak orang tahu yg benar, tetapi belum tentu melakukan yang benar dan berani membela yg benar.
- banyak orang tahu bahwa rokok, makanan berlemak, minuman bersoda dan beralkohol tidak baik untuk kesehatan tapi kita hisap, makan dan minum juga.
- banyak orang beragama, rajin beribadah, berdoa baca kitab suci bahkan melayani di gereja tapi hidupnya penuh dgn kejahatan.
Untuk melakukan yg benar dibutuhkan keberanian dan pengurbanan, ada harga mahal yg harus dibayar, bila tidak, kita hanya akan mencuci tangan dan melepaskan tanggung jawab yg dipercayakan kpd kita, seperti yg dilakukan Pilatus.
- Tidak jarang kita dalam hidup ini 'mencuci tangan' melepaskan tanggung jawab sbg anak terhadap orangtua, sbg suami thd istri dan anak serta sebaliknya, sbg karyawan, sbg majikan, sbg umat Tuhan dlsbg.
Di tengah segala persoalan hidup yg kita hadapi di sekitar kita, kadang bahkan mungkin seringkali Tuhan berdiam diri dan tdk menjawab doa2 kita, karena Tuhan ingin kita yg telah dibenarkannya, kita juga hidup dalam kebenaran sesuai dengan tugas dan panggilan kita masing2; dalam pekerjaan, palayanan, keluarga dan hubungan dgn sesama.
Saudara, sebagai orang-orang yang telah dibenarkan, hiduplah selalu dalam kebenaran betapa pun banyak orang yg menentang sehingga kita harus membayar harganya. 
Jadilah seperti Yesus yg teguh dalam kebenaran sekalipun Ia harus mati karenanya.
Amin!

GK Cibinong, 2015.03.22
Pdt. Handri Rusli

20150319

Makna Dibalik Berdiam Diri

Hasil gambar untuk berdiam diriMatius 27:11-26
Saudara, memasuki peringatan Minggu pra paskah lima, kita merenungkan firman Tuhan dengan tema: Makna Dibalik Berdiam Diri.  Siapa yang  berdiam diri dan terhadap apa berdiam diri yang dimaksud tema ini?
Yesus-lah yang berdiam diri di hadapan pengadilan Pilatus terhadap segala tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi terhadap Dia (ay.12-14). Mengapa Yesus berdiam diri terhadap tuduhan-tuduhan itu? Memang kita tidak tahu dengan pasti apa alasannya Yesus berdiam diri, dan Alkitab pun tidak mengungkapkannya secara eksplisit, namun apabila kita perhatikan dengan seksama sebenarnya secara implisit penulis Injil Matius mengungkapkan alasan itu.
Yesus berdiam diri karena Ia ingin agar Pilatus mengetahui sendiri mengapa imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi mengajukan segala tuduhan kepada Yesus agar Ia dihukum mati. Dan akhirnya memang Pilatus tahu bahwa mereka bersikap demikian kepada Yesus adalah kerena dengki (ay.18). Lalu karena dengkinya mereka mencari kesaksian palsu  dan sepakat untuk membunuh Yesus (26:59, 27:1), mereka menghasut umat agar memberi tekanan kepada Pilatus agar memutuskan hukuman mati bagi Yesus  dan membebaskan penjahat Barabas (ay.20). Karena dengki, mereka berbuat kejahatan dengan menggunakan tangan atau otoritas orang lain; Pilatus untuk menghukum mati dan umat yang dihasut untuk mendesak hukuman itu.
Yesus berdiam diri agar kedengkian dan dosa yang bersembunyi di balik topeng keagamaan yang suci muncul dan kelihatan nyata kejahatannya.
Saudara, bila kebenaran tampak tak berdaya, biasanya kejahatan akan merajalela tapi sadarlah sesungguhnya di situlah Tuhan sedang menelanjangi dosa kita.
Selamat menghayati minggu prapaskah lima, semoga kita tetap hidup dalam kebenaran-Nya, sekalipun kita ada di tengah-tengah dunia yang tidak benar dan berdosa. Amin!

Handri Rusli, warta gkb & gkc 2015.03.22

20150314

Bersukacita di dalam Tuhan

Hasil gambar untuk bersukacita didalam tuhan
Gal 5:22-23; Filipi 4:4-9

* Mengapa saudara bersukacita? atau hal2 apa yg biasanya membuat saudara bersukacita?
* bgmn jika situasinya spt yg dialami oleh orang2 kristen di Irak dan Siria yg ditangkap dan diburu oleh ISIS (islamic stat irak n siria =negara islam irak siria) apa yg akan saudara rasakan? adakah sukacita di situ?
* lalu bgmn tanggapan saudara jika dlm sikon -sda- tiba2 ada orang yg menunggu u dieksekusi (dlm tayangan video Isis) berseru: "ayo jangan bersedih, mari kita bersukacita!"
- "becanda kale . . . ."
- "sudah gila kamu . . .!"
Penjelasan

Sikon seperti itulah yg dihadapi Paulus dan orang2 Kristen di Filipi ketika Rasul Paulus menulis surat ini, surat yg penuh dgn sukacita (16x dlm 12 ayat)
"Filipi 4:4  Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

Mungkin, ada jg orang yg berpikir mungkin Paulus sudah gila. krn dia sendiri sdg dipenjara rumah dan orang2 kristen hidup dalam kesusahan ketakutan dan aniaya, bgmn mungkin dia dan kita bersukacita dlm situasi spt itu?
* Tidak, Paulus tdk gila ketika ia menulis: bersukacitalah.
- krn ia tahu betul situasi yg sdg ia dan jemaat hadapi saat itu; ia sdg terpenjara mnunggu vonis mati, jemaat sdg takut, kuatir, dan menderita sbg org percaya.
* Paulus tdk gila dan tdk main2, itulah sebabnya ia katakan: "bersukacitalah . . ., sekali lagi kukatakan, bersukacitalah!"
- Paulus sdg bersungguh2 mengatakan ini!

* Apa alasannya dan bgmn caranya bersukacita dlm sikon yg tdk biasa spt itu?

1. krn Tuhan sudah dekat, dan keselamatan telah menjadi milik kita
Filipi 4:5  "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!"

Paulus percaya kedatangan Tuhan segera datang. artinya bila Tuhan datang maka sgl duka berubah menjadi sukacita karena keselamatan  pasti menjadi milik org percaya,
- krn itu kita tdk boleh kalah oleh sikon yg ada, atau kebaikan tdk boleh kalah oleh kejahatan, itulah sebabnya ia katakan: "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang."
Roma 12:21  Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

* banyak orang kehilangan sukacita dlm hidup ini krn sikon yg dihadapi, keluarga, ekonomi, iman krn kurang menyadari bhw hidup ini sementara dan akan segera berakhir (bayangkan bila hidup yg sementara ini diisi dgn hati yg murung, sedih dan takut . . . apa jadinya hidup ini)
* iman dan pengharapan kita kpd Kristus harus mengubahkan kita menghadapi hidup ini dgn semangat dan sukacita krn keselamatan pasti menjadi milik kita.

2. Percaya pada kuasa pemeliharaan Tuhan
Filipi 4:6-7
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Paulus percaya bhw dlm sgl situasi Tuhan memelihara kita dan menolong kita
Filipi 4:12-13, 19
12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Kita selalu berada dlm lindungan kasih Allah
Roma 8:38-39
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

* Sprt burung dan bunga Tuhan pelihara, rambut di kepala pun terhitung jumlahnya, dan tdk sehelai pun jatuh tanpa pengetahuannya.

* Bila kita sadar betapa hebatnya Tuhan bekerja dlm sgl sesuatu untuk memelihara dan melindungi anak2Nya, maka kita tidak mudah kehilangan sukacita betapa pun sulit dan beratnya hidup yg kita jalani.


3. Pikirkan sgl yg baik dan lakukan
Filipi 4:8-9
8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

* Pikiran @ pusat kesadaran hidup kita. Kalau kita mau mengubah seseorang ubahlah melalui pikirannya; via pendidikan, mindset/pola pikirnya:
* bila pikiran dimasuki hal2 yg buruk, jahat maka buruk dan jahatlah perbuatan kita. Sebaliknya bila diisi dgn sgl yg baik maka baiklah yg kita buat.
* u bersukacita senantiasa.  . . pikirkanlah apa yg disebut kebajikan dan patut dipuji dan perbuatlah itu . . .
* yg dipikir - itu yg kita perbuat - sering diperbuat menjadi kebiasaan - kemudian menjadi karakter - menjadi gaya hidup
Filipi 2:5  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

* pikiran itu spt sumber/mata air, bila sumbernya baik maka seluruh yg dialirinya menjadi baik. Tapi bila sumbernya buruk, tercemar, terkontaminasi maka seluruh yg dialirinya buruk dan binasa.

* Sumber yg seharusnya mengisi pikiran kita adalah Kristus sendiri, pikiran dan perasaaan Kristus, itulah artinya kita menjadi pengikut Kristus, menjadi orang Kristen
* kalau pikiran kita dipenuhi oleh Kristus maka yg mengalir melalui perkataan, perbuatan dan apa pun juga mencermin Kristus dlm hidup kita.
* Kristus spt pokok anggur dan kita cabang dan rantingnya shg kita berbuah lebat, dan salah satu buahnya adalah sukacita di dalam Tuhan.
Marilah kita bersukacita senantiasa di dlm Tuhan krn kita telah diselamatankan dipelihara dikasihi dan selalu dipimpin-Nya.  Amin.

Bogor, 14.03.2015
Pdt. Handri Rusli

20150313

HIDUP BERJALAN BERSAMA TUHAN

Hasil gambar untuk hidup berjalan bersama tuhanMikha 4:1-5

Ketika Pa Jokowi menjabat sbg Gubernur Jakarta, para wartawan yg mau berjalan bersamanya dibuat kewalahan. Bgmn tdk, ia blusukan kapan saja dan kemana saja yg dia mau. Tidak selalu mengikti jadwal dan aturan serta kebiasaan para pejabat pada umumnya.
Kemudian Sejak Pa Jokowi jadi Presiden, Giliran Paspampres; orang2 yg berjalan bersamanya dibuat kewalahan juga, krn katanya: paspampres itu harus ngikuti saya, bukan saya yg ngikuti mereka. Saya kan Presidennya, masa preseiden diatur bawahan!

Itulah artinya berjalan bersama orang yg memiliki otoritas jauh lebih tinggi drpd kita.
Kita yg harus mengikuti apa yg dia mau, bukan dia mengikuti apa yg kita mau.
Itulah juga artinya bila kita berjalan bersama Tuhan; kita harus mengikuti yg Tuhan mau, bukan Tuhan mengikuti yg kita mau. Kalau ini terjadi, itu namanya kita tdk tahu diri.

Tapi . . . yg sering terjadi . . .  Kita sering memaksa Tuhan untuk mengikuti yg kita mau!
Melalui teks hari ini kita akan belajar bhw
Hidup berjalan dengan TUHAN, adalah hidup yang taat kepada pengajaran dan firman-Nya senantiasa. 

Mari kita perhatikan teks Alkitab bacaan kita:
* Teks ini berisi pengharapan atau nubuat ttg apa yg akan terjadi nanti, yaitu bhw pada hari-hari terakhir (yaitu ketika umat kembali dari hukuman di Babel; atau masa depan yg lebih jauh lagi yaitu ketika mesias datang kembali sebagai raja) , umat bahkan seluruh bangsa akan hidup berjalan bersama Tuhan.
* Dari mana harapan spt ini muncul? Harapan ini muncul karena umat telah mengalami kegagalan dalam menjalani hidup bersama Tuhan, gagal menjalani hidup seperti yg Tuhan mau.
* Pasal 1-3 kitab Mikha menceritakan hal itu, yaitu umat menyembah ilah-ilah lain dan berbuat kejahatan. Bahkan para pemimpin dan ulama pun berbuat demikian, shg Tuhan akan menghukum mereka dgn membuang mereka ke negeri orang.
* Di tengah berita penghukuman ini, ada pengharapan bhw pada akhirnya nanti Tuhan akan memulihkan mereka dan menjadikan mereka umat yg berjalan bersama Tuhan.
* Perhatikan kata:
(ay 2) supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya;
(ay 5) Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
Seperti apakah umat yg berjalan bersama Tuhan itu?

1. Berjalan bersama Tuhan, berarti Bersedia datang ke Rumah Tuhan, mendengar pengajaranNya dan mentaatinya (Ay. 1-2). 
1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem


* Bahkan yg rindu berjalan bersama Tuhan, bukan saja umat israel dan yehuda tetapi juga seluruh bangsa.
Bila kita perhatikan kehidupan saat ini, maka kita akan dapati:
* banyak orang yg datang ke rumah Tuhan, tentu itu baik, tapi utk apa mereka datang?
Ternyata banyak yang hanya rutinitas dan aktifitas belaka, mereka datang tetapi bukan rindu untuk mendengar pengjaran Tuhan melalui pemberitaan Firman-Nya.
Saudara . . . ,Tuhan ingin kita spt Maria, yang datang untuk mendengar, dan bukan spt Martha yang sibuk di hadapan Tuhan, tapi hatinya kosong krn tidak mendengar firman Tuhan.
* Tetapi banyak juga orang yg datang beribadah ke Rumah Tuhan dan mendengar firman Tuhan, namun setelah keluar tempat ibadah mereka tidak memelihara dalam hidupnya;  tidak menjalani dan mentaatinya.
Saudara . . . , orang yg mendengar firman dan melakukannya adalah org yg berbahagia, karena:
Ia spt tanah yg subur, sehingga Firman yg ditabur itu berakar, bertumbuh dan berbuah dalam hidupnya.
Ia juga spt orang yg bijaksana yg membangun rumahnya di atas batu karang, sehingga ketika hujan, banjir dan badai kehidupan datang, ia tetap dapat berdiri dengan kokoh.

2. Hidup berjalan bersama TUHAN adalah hidup yang bersedia dipimpin oleh Tuhan shg hidupnya penuh damai sejahtera(Ayat 3-4)

3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.


* Pada ayat 3 dikatakan, Tuhan akan menjadi hakim, artinya menjadi pemimpin yg memutuskan perkara dgn adil.
* Dikatakan juga, Tuhan akan menjadi wasit, artinya menjadi pemimpin pertandingan yg tdk memihak.

Bila Tuhan menjadi hakim dan wasit yg memimpin bangsa-bangsa, maka tdk akan ada lagi perang (ay 3b) tetapi akan ada damai sejahtera bagi bangsa-bangsa (ay 4).

Bercermin dari bagian firman ini, kita melihat:
* Ada banyak orang merasa berjalan bersama Tuhan, tapi tdk menyerahkan hidupnya dipimpin oleh Tuhan melainkan berjalan sendiri menurut kehendaknya. Bukan yg Tuhan mau tapi yg saya mau.
shg hidupnya bukan dipenuhi damai sejahtera tetapi kebencian, dendam, iri hati, dengki dan berbagai macam kekuatiran.
Bersediakah Saudara dipimpin oleh Tuhan?
Hal ini spt seorang buta yg dituntun oleh ibunya sekalipun tidak tahu jalan di depannya namun ia terus mendengar dan taat apa yang diperintahkan ibunya.  Atau spt sebuah keluarga Airasia yg tdk jadi berangkat, mulanya marah2, tapi kemudian mereka sadar bahwa Tuhan sdg memimpinnya, sehingga mereka tdak jadi berangkat dan selamat dari kecelakaan.

3. Hidup berjalan bersama TUHAN adalah hidup yg penuh komitment dan kesetiaan  (Ayat 5).

(ay 5) Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.

* Berjalan bersama Tuhan bukan berarti tanpa tantangan dan godaan, krn dlm perjalan hidup yg kita tempuh kita akan selalu diperhadapkan pada orang2 yg menyembah ilah2 lain yg hidupnya mungkin kelihatan lebih makmur, lebih berhasil, lebih bahagia dlsbg shg bisa saja kita tergoda untuk meninggalkan Tuhan dan memperilah yg bukan Tuhan.
* Tetapi orang yg percaya bhw pada akhirnya nanti Tuhanlah yg memerintah dunia ini dan mendatangkan damai sejahtera dapat berkata:
"Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya. "

Berjalan berswama Tuhan ini bisa diibaratkan seperti kita hendak pergi ketempat wisata yg sangat indah:
Sebelum berangkat kita harus membawa mobil ke bengkel untuk dicek kelayakannya menempuh perjalanan jauh. kemudian mempersiapkan dan mempelajari peta  atau gps. Lalu selama perjalanan patuhi rambu lalin dan marka jalan. Dalam perjalanan kita juga akan menghadapi jalan rusak, berlumpur, berbatu, naik dan turun, berkelok2, macet dlsbg. Bisa saja kita tergoda untuk tidak meneruskan perjalanan karena melihat tempat2 wisata sepanjang jalan yg menggoda dan cukup indah. Namun ketika kita tetap komit dan setia serta taat, maka kita akan tiba ditujuan dgn penuh bahagia, karena ternyata tempat yang kita tuju itu jauh lebih indah dari semua tempat yang pernah kita lihat di perjalanan.

Dari firman Tuhan ini kita dapat renungkan, bahwa:
* memasuki tahun yg baru 2015 ini, Tuhan menghendaki kita berjalan bersama-Nya, bukan utk sehari, seminggu atau sebulan, tapi sepanjang tahun bahkan sepanjang umur hidup kita.
* banyak godaan dan tawaran dunia yg bisa menggoyahkan komitmen dan kesetiaan kita berjalan bersama Tuhan; misal: harta, tahta dan wanita atau pria (pasangan hidup) yang bisa membuat kita meninggalkan Tuhan.
* Percayalah bahwa berjalan bersama Tuhan adalah yg terbaik dalam hidup kita, karena itu jangan tukar kesetiaan kpd Tuhan dgn sgl kebahagiaan semu dan se-saat yg ditawarkan dunia kpd kita.

Selamat Tahun Baru 2015, mari kita jalani sepanjang tahun ini bersama Tuhan dgn percaya, setia dan taat pada Tuhan dan firman-Nya.
Amin!

Bogor, GK Pos Kartini 01.01.2015
Pdt. Handri Rusli

20150312

Biji Gandum yang Memberi Hidup

Hasil gambar untuk biji gandum yang memberi hidupYohanes 12:20-33
Ketika Yesus dan mirid-murid-Nya tiba di Yerusalem ternyata banyak juga orang yang datang ke sana untuk beribadah merayakan hari raya Paskah. Mereka bukan hanya orang-orang Yahudi tetapi juga dari berbagai bangsa yang memeluk agama Yahudi, diantaranya adalah orang-orang Yunani. Dikatakan bahwa beberapa orang Yunani yang datang beribadah itu ingin berjumpa dengan Yesus. Dan ketika mereka berjumpa dengan Yesus, kesempatan ini dipakai oleh Yesus untuk menjelaskan bahwa saat kematian-Nya telah tiba, tetapi dengan kematian-Nya itu Ia akan membuka jalan bagi semua orang, Yahudi dan non Yahudi, untuk datang kepada-Nya dan mendapatkan keselamatan hidup kekal.

Demikian Yesus menjelaskan bahwa kematian-Nya ibarat biji gandum yang ditanam dalam tanah dan mati, tapi kemudian bertumbuh dan menghasilkan banyak buah (ay.24). Hal ini sama dengan ketika Yesus ditinggikan disalib, maka Ia akan  menarik semua orang datang kepada-Nya, dan serentak dengan itu penguasa dunia ini, si Iblis, disingkirkan dan dipatahkan kuasanya (ay.31-32). Dengan begitu melalui hidup dan kematian Yesus nama Allah Bapa dipermuliakan (ay.27-28).
Dengan jalan yang sama, kematian kita pun sebagai orang percaya akan menghasilkan buah hidup yang kekal, yaitu ketika kita tidak menyangkan nyawa kita demi mengikut dan melayani Dia selama di dunia ini. Demikian Ia berkata:
"Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa"
(ay.25-26).

Saudara... diminggu prapaskah empat ini, kita dipanggil dan diingatkan, sebagaimana Yesus telah hidup dan mati untuk memuliakan Bapa, demikian juga hendaknya hidup dan mati kita adalah untuk memuliakan Tuhan, sehingga dengan begitu sesungguhnya kita telah memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Selamat menjalani minggu pra paskah empat, Tuhan Yesus menyertai kita. Amin!
Renungan Warta GKBgr 2015.03.15
Pdt. Handri Rusli