(Khotbah)
Matius 27:11-26
Ketika diperhadapkan dengan masalah atau persoalan besar, ada orang yang memilih untuk berdiam diri, tidak mau berbicara apa-apa kepada siapa pun juga. Tentu mereka punya alasan mengapa mereka berdiam diri. Diantara alasan-alasan itu yang mungkin adalah:
* bisa terkesima kaget . . .
* tidak tahu harus berbuat apa. . .bingung
* meresa tdk berdaya, tiada harapan
* pasrah pada nasib atau takdir
* merenung, berefleksi, bertobat . . .
* berpikir mencari jalan keluar,
* atau menenangkan diri menghadapi masalah krn yakin akan pasti ada jalan keluar.
Bgmn dgn Yesus, ketika Ia menghadapi masalah tuduhan-tuduhan palsu yang memojokkan Dia agar dihukum mati?
Memang kita tdk tahu dgn pasti apa alasannya Yesus berdiam diri. Hal ini tentu hanya Yesus sendiri yg tahu.
Ada yang mengatakan bahwa berdiam-dirinya Yesus mengandung seribu makna . . . sulit diketahui dan dipastikan.
Murid2 pun tampaknya tdk tahu.
Namun dengan berusaha memahami teks semoga kita dapat sedikit memahaminya.
saya coba mengangkat tiga alasan mengapa Yesus berdiam diri:
1. Krn Yesus tahu kebenaran dan tahu tujuan hidup-Nya (ay.11-14).
11 Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun.
13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
Yesus tahu diriNya benar bhw Ia raja (11), sekalipun kerajaanNya bukan dari dunia ini.
* Yohanes 18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
* Yohanes 12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Karena Yesus tahu yg benar bahkan diri-Nya adalah kebenaran, serta tahu dengan jelas tujuan hidup-Nya, maka Ia bisa tetap tenang menghadapi situasi yg gawat, kacau serta tetap tenang menghadapi orang2 yg berbuat jahat kpd-Nya.
Hal ini bisa digambarkan seperti:
Istilah "berani karena benar, takut karena salah"
Seperti Ahok yg tdk takut menghadapi hak angket anggota DPRD yg dapat mencopot jabatannya sbg gubernur DKI Jakarta. Ia berani karena tahu bahwa dirinya benar. Hanya bedanya Ahok berani dengan banyak bercerita, tapi Yesus berani dengan berdiam diri atau tenang menghadapi masalahNya.
Setiap orang seharusnya tahu tujuan hidupnya. Dan tujuan yg paling dasar adalah bahwa setiap orang harus hidup di dalam kebenaran.
Hidup dalam kebenaran akan memberikan keteguhan dan ketenangan.
Orang yg hidup dlm kebenaran tdk takut ketika menghadapi krisis, persoalan hidup, dan masalah2 yg melanda hidupnya, krn ia berpegang pd kebenaran, tapi orang yang tidak benar dalam hidupnya ia akan seperti orang yg kebakaran jenggot.
Banyak orang Kristen pemilik perusahaan, karyawan, pegai negeri sipil atau militer, pejabat dlsb. ketika menghadapi pejabat yg berwenang memeriksa kekayaannya seperti orang kebakaran jenggot, mungkin mereka belum hidup dlm kebenaran.
Suami atau istri yg hidup dalam kebenaran akan tetap tenang sekalipun pasangan hidupnya banyak bertanya karena curiga.
Saudara, maukah saudara memiliki ketenangan sekalipun menghadapi situasi yg mengancam?
Hiduplah dlm kebenaran, krn untuk itulah kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dan untuk itulah kita ditebus dan diselamatkan oleh Kristus.
2. Agar Pilatus mencari tahu kebenarannya mengapa Yesus diserahkan (ay.18-19).
18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."
Akhirnya Pilatus tahu kebenaran:
- bhw Yesus diserahkan krn dengki (ay.18), tentu ini melalui penyelidikan perkara.
- bhw Yesus adalah orang benar, melalui mimpi istrinya (ay.19).
Dan berdasarkan kebenaran itu, maka Pilatus tahu kebenaran2 kasus itu, yaitu:
bahwa karena dengkinya kpd Yesus, imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi:
- membuat tuduhan palsu dan mencari kesaksian palsu dan sepakat untuk membunuh Yesus (26:59, 27:1)
- menghasut umat agar memberi tekanan kepada Pilatus agar memutuskan vonis mati bagi Yesus dan membebaskan penjahat Barabas (ay.20).
- mereka buta thd kebenaran, sehingga memilih membebaskan penjahat dan menghukum yg tak bersalah.
- mereka menghalalkan sgl cara, memperalat orang lain berbuat kejahatan: memperalat Pilatus agar memvonis mati dan umat yang dihasut untuk mendesak hukuman itu.
Dan akhirnya Pilatus mendengar sendiri pengakuan dosa dan kejahatan mereka (25)
Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Karena Pilatus tahu yg benar, maka ia tahu yang salah dan jahat, yaitu imam-imam kepala dan tua-tua yahudi serta umat yg dihasut.
Untuk mencari tahu apakah rupiah kita asli atau palsu, maka kenalilah dulu yg asli/benar maka kita bisa mendeteksi yg palsu. Caranya dgn 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang.
Demikian juga kebenaran, dengan mengetahui kebenaran yg sesungguhnya maka kita akan tahu yg tidak benar.
Bila kita menemukan terang maka kegelapan akan sirna.
Banyak perkara di dunia ini yang bisa memutar balikkan kebenaran; orang benar disalahkan dan orang salah dibenarkan, orang yg tak bersalah dihukum orang jahat dibebaskan.
Hal ini banyak terjadi di negara kita (masalah penegakan hukum), tetapi bisa terjadi juga dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat, orang dikucilkan karena dituduh berbuat ini dan itu. Bisa juga terjadi dalam kehidupan pelayanan bahkan keluarga, ada orang yang dipersalahkan padahal belum tentu dia yang salah.
Dalam setiap persoalan kita tidak boleh sembarang menuduh dan memvonis atau menghakimi orang lain, seharusnya kita selalu berusaha mencari kebenarannya dgn sungguh-sungguh krn itulah memang panggilan setiap kita.
Dalam mencari kebenaran, ingatlah firman:
"jangan menghakimi . . ."
"carilah, ketuklah, mintalah . . . maka . . ."
Setiap kebenaran yg kita temukan maka kebenaran itu akan menelanjangi ketidakbenaran, kejahatan dan dosa.
Kadang Tuhan bahkan seringkali Tuhan berdiam diri terhadap banyak persoalan ketidakadilan karena Tuhan sdg memberi kesempatan kpd kita untuk mencari tahu kebenaran.
Atau Tuhan sedang menunjukkan kpd kita dan dunia betapa berbahaya dosa dan orang2 yg berbuat dosa dgn segala kejahatannya.
Jadi carilah kebenaran dan berusahalah hidup di dalamnya dan jangan membuka diri terhadap dosa apalagi hidup di dalamnya krn kita akan menanggung sendiri akibatnya "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
Keluaran 34:7 (TUHAN) yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
Bagian firman ini memperingatkan kita ttg betapa seriusnya dosa. Bayangkan karena dengki saja orang bisa merancang dan berbuat kejahatan sedemikian rupa, belum lagi dosa2 yang lain, yg menyangkut Harta, Tahta dan Wanita/pria, seperti: korupsi, kolusi, perselingkuhan, dusta dlsbg.
Jadi jangan main2 dgn dosa karena dosa akan menghancurkan hidup kita dan jg sesama kita
3. Agar kita yg tahu kebenaran, tetap teguh dalam kebenaran dan berusaha membela yang benar (ay.15-17, 20-26).
15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"
20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"
26 Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
Setelah Pilatus tahu yg benar (yg benar itu biasanya minoritas, kecil, tertindas, suaranya nyaris tak terdengar) maka ia berusaha membela yg benar (ini karena hati nuraninya masih berfungsi, banyak orang hati nuraninya sdh tumpul, buta bahkan mati shg sekalipun tahu yg benar tapi tidak peduli pada yg benar.
Maka Pilatus berusaha membebaskan Yesus:
- melalui tradisi paskah Yahudi; ada tahanan yg dibebaskan, ia menawarkan antara Yesus atau Barabas yg dibebaskan?
- mempertanyakan pd umat, kesalahan apa yg telah diperbuat Yesus?
Namun akhirnya Pilatus menyerah karena harganya terlalu mahal baginya; tahu yg benar, melakukan yg benar dan membela yg benar, ia bisa kehilangan jabatannya, popularitasnya dan sumber penghidupannya, ia bisa jatuh miskin.
karena itu ia mencuci tangan sbg tanda lepas tanggung jawab.
Banyak orang tahu yg benar, tetapi belum tentu melakukan yang benar dan berani membela yg benar.
- banyak orang tahu bahwa rokok, makanan berlemak, minuman bersoda dan beralkohol tidak baik untuk kesehatan tapi kita hisap, makan dan minum juga.
- banyak orang beragama, rajin beribadah, berdoa baca kitab suci bahkan melayani di gereja tapi hidupnya penuh dgn kejahatan.
Untuk melakukan yg benar dibutuhkan keberanian dan pengurbanan, ada harga mahal yg harus dibayar, bila tidak, kita hanya akan mencuci tangan dan melepaskan tanggung jawab yg dipercayakan kpd kita, seperti yg dilakukan Pilatus.
- Tidak jarang kita dalam hidup ini 'mencuci tangan' melepaskan tanggung jawab sbg anak terhadap orangtua, sbg suami thd istri dan anak serta sebaliknya, sbg karyawan, sbg majikan, sbg umat Tuhan dlsbg.
Di tengah segala persoalan hidup yg kita hadapi di sekitar kita, kadang bahkan mungkin seringkali Tuhan berdiam diri dan tdk menjawab doa2 kita, karena Tuhan ingin kita yg telah dibenarkannya, kita juga hidup dalam kebenaran sesuai dengan tugas dan panggilan kita masing2; dalam pekerjaan, palayanan, keluarga dan hubungan dgn sesama.
Saudara, sebagai orang-orang yang telah dibenarkan, hiduplah selalu dalam kebenaran betapa pun banyak orang yg menentang sehingga kita harus membayar harganya.
Jadilah seperti Yesus yg teguh dalam kebenaran sekalipun Ia harus mati karenanya.
Amin!
GK Cibinong, 2015.03.22
Pdt. Handri Rusli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar