Ulangan 26:1-11
Persembahan! Bukanlah hal yang asing bagi kita umat Kristen, karena bagaimana tidak, kata atau istilah persembahan sudah ada sejak kitab pertama dalam Alkitab, yaitu Kejadian sampai kitab terakhir, yaitu kitab Wahyu. Dan di seluruh Alkitab kata persembahan ditulis sebanyak 266 kali dalam berbagai bentuk, macam dan kepada siapa persembahan itu ditujukan. Dan hampir selalu di setiap ibadah dan persekutuan yang kita lakukan kita diberi kesempatan memberikan persembahan, baik uang maupun persembahan lainnya. Tapi pernahkah kita bertanya dan merenungkan, mengapa kita harus memberi persembahan?
Dalam pembacaan Alkitab hari ini, kita melihat bagaimana TUHAN melalui Musa mengajar orang Israel yang akan memasuki tanah Kanaan, mendiami dan memilikinya sebagai penggenapan janji TUHAN kepada nenek moyang mereka. Mereka diingatkan apabila nanti ketika mereka telah mendiami tanah pemberian TUHAN itu dan telah mendapatkan hasil pertamanya hendaknya mereka datang ke tempat ibadah dimana ada imam yang melayani dengan membawa persembahan kepada TUHAN berupa hasil bumi dengan menyadari dan mengaku bahwa persembahan itu dapat mereka persembahkan kepada TUHAN karena TUHAN telah berkarya dan telah memberikan segala yang baik dalam hidup mereka (ayat 10-11). Melalui persembahan umat diajar untuk bersyukur bahwa hidup mereka adalah karena TUHAN, dan apa yang mereka miliki adalah dari TUHAN.
Bagaimana dengan persembahan-persembahan yang kita berikan selama ini? Apakah persembahan-persembahan itu sebagai wujud rasa syukur kepada TUHAN atas hidup, keselamatan dan pemeliharaan-Nya kepada kita di dalam Kristus? Atau sebagai upaya "menyuap" TUHAN agar Ia memberkati kita dan mewujudkan segala sesuatu yang kita inginkan?
(HR, renungan warta gkb, 6 Maret 2022)