Mikha 4:1-5
Ketika Pa Jokowi menjabat sbg Gubernur Jakarta, para wartawan yg mau berjalan bersamanya dibuat kewalahan. Bgmn tdk, ia blusukan kapan saja dan kemana saja yg dia mau. Tidak selalu mengikti jadwal dan aturan serta kebiasaan para pejabat pada umumnya.
Kemudian Sejak Pa Jokowi jadi Presiden, Giliran Paspampres; orang2 yg berjalan bersamanya dibuat kewalahan juga, krn katanya: paspampres itu harus ngikuti saya, bukan saya yg ngikuti mereka. Saya kan Presidennya, masa preseiden diatur bawahan!
Itulah artinya berjalan bersama orang yg memiliki otoritas jauh lebih tinggi drpd kita.
Kita yg harus mengikuti apa yg dia mau, bukan dia mengikuti apa yg kita mau.
Itulah juga artinya bila kita berjalan bersama Tuhan; kita harus mengikuti yg Tuhan mau, bukan Tuhan mengikuti yg kita mau. Kalau ini terjadi, itu namanya kita tdk tahu diri.
Tapi . . . yg sering terjadi . . . Kita sering memaksa Tuhan untuk mengikuti yg kita mau!
Melalui teks hari ini kita akan belajar bhw
Hidup berjalan dengan TUHAN, adalah hidup yang taat kepada pengajaran dan firman-Nya senantiasa.
Mari kita perhatikan teks Alkitab bacaan kita:
* Teks ini berisi pengharapan atau nubuat ttg apa yg akan terjadi nanti, yaitu bhw pada hari-hari terakhir (yaitu ketika umat kembali dari hukuman di Babel; atau masa depan yg lebih jauh lagi yaitu ketika mesias datang kembali sebagai raja) , umat bahkan seluruh bangsa akan hidup berjalan bersama Tuhan.
* Dari mana harapan spt ini muncul? Harapan ini muncul karena umat telah mengalami kegagalan dalam menjalani hidup bersama Tuhan, gagal menjalani hidup seperti yg Tuhan mau.
* Pasal 1-3 kitab Mikha menceritakan hal itu, yaitu umat menyembah ilah-ilah lain dan berbuat kejahatan. Bahkan para pemimpin dan ulama pun berbuat demikian, shg Tuhan akan menghukum mereka dgn membuang mereka ke negeri orang.
* Di tengah berita penghukuman ini, ada pengharapan bhw pada akhirnya nanti Tuhan akan memulihkan mereka dan menjadikan mereka umat yg berjalan bersama Tuhan.
* Perhatikan kata:
(ay 2) supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya;
(ay 5) Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
Seperti apakah umat yg berjalan bersama Tuhan itu?
1. Berjalan bersama Tuhan, berarti Bersedia datang ke Rumah Tuhan, mendengar pengajaranNya dan mentaatinya (Ay. 1-2).
1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem
* Bahkan yg rindu berjalan bersama Tuhan, bukan saja umat israel dan yehuda tetapi juga seluruh bangsa.
Bila kita perhatikan kehidupan saat ini, maka kita akan dapati:
* banyak orang yg datang ke rumah Tuhan, tentu itu baik, tapi utk apa mereka datang?
Ternyata banyak yang hanya rutinitas dan aktifitas belaka, mereka datang tetapi bukan rindu untuk mendengar pengjaran Tuhan melalui pemberitaan Firman-Nya.
Saudara . . . ,Tuhan ingin kita spt Maria, yang datang untuk mendengar, dan bukan spt Martha yang sibuk di hadapan Tuhan, tapi hatinya kosong krn tidak mendengar firman Tuhan.
* Tetapi banyak juga orang yg datang beribadah ke Rumah Tuhan dan mendengar firman Tuhan, namun setelah keluar tempat ibadah mereka tidak memelihara dalam hidupnya; tidak menjalani dan mentaatinya.
Saudara . . . , orang yg mendengar firman dan melakukannya adalah org yg berbahagia, karena:
Ia spt tanah yg subur, sehingga Firman yg ditabur itu berakar, bertumbuh dan berbuah dalam hidupnya.
Ia juga spt orang yg bijaksana yg membangun rumahnya di atas batu karang, sehingga ketika hujan, banjir dan badai kehidupan datang, ia tetap dapat berdiri dengan kokoh.
2. Hidup berjalan bersama TUHAN adalah hidup yang bersedia dipimpin oleh Tuhan shg hidupnya penuh damai sejahtera(Ayat 3-4)
3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.
* Pada ayat 3 dikatakan, Tuhan akan menjadi hakim, artinya menjadi pemimpin yg memutuskan perkara dgn adil.
* Dikatakan juga, Tuhan akan menjadi wasit, artinya menjadi pemimpin pertandingan yg tdk memihak.
Bila Tuhan menjadi hakim dan wasit yg memimpin bangsa-bangsa, maka tdk akan ada lagi perang (ay 3b) tetapi akan ada damai sejahtera bagi bangsa-bangsa (ay 4).
Bercermin dari bagian firman ini, kita melihat:
* Ada banyak orang merasa berjalan bersama Tuhan, tapi tdk menyerahkan hidupnya dipimpin oleh Tuhan melainkan berjalan sendiri menurut kehendaknya. Bukan yg Tuhan mau tapi yg saya mau.
shg hidupnya bukan dipenuhi damai sejahtera tetapi kebencian, dendam, iri hati, dengki dan berbagai macam kekuatiran.
Bersediakah Saudara dipimpin oleh Tuhan?
Hal ini spt seorang buta yg dituntun oleh ibunya sekalipun tidak tahu jalan di depannya namun ia terus mendengar dan taat apa yang diperintahkan ibunya. Atau spt sebuah keluarga Airasia yg tdk jadi berangkat, mulanya marah2, tapi kemudian mereka sadar bahwa Tuhan sdg memimpinnya, sehingga mereka tdak jadi berangkat dan selamat dari kecelakaan.
3. Hidup berjalan bersama TUHAN adalah hidup yg penuh komitment dan kesetiaan (Ayat 5).
(ay 5) Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
* Berjalan bersama Tuhan bukan berarti tanpa tantangan dan godaan, krn dlm perjalan hidup yg kita tempuh kita akan selalu diperhadapkan pada orang2 yg menyembah ilah2 lain yg hidupnya mungkin kelihatan lebih makmur, lebih berhasil, lebih bahagia dlsbg shg bisa saja kita tergoda untuk meninggalkan Tuhan dan memperilah yg bukan Tuhan.
* Tetapi orang yg percaya bhw pada akhirnya nanti Tuhanlah yg memerintah dunia ini dan mendatangkan damai sejahtera dapat berkata:
"Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya. "
Berjalan berswama Tuhan ini bisa diibaratkan seperti kita hendak pergi ketempat wisata yg sangat indah:
Sebelum berangkat kita harus membawa mobil ke bengkel untuk dicek kelayakannya menempuh perjalanan jauh. kemudian mempersiapkan dan mempelajari peta atau gps. Lalu selama perjalanan patuhi rambu lalin dan marka jalan. Dalam perjalanan kita juga akan menghadapi jalan rusak, berlumpur, berbatu, naik dan turun, berkelok2, macet dlsbg. Bisa saja kita tergoda untuk tidak meneruskan perjalanan karena melihat tempat2 wisata sepanjang jalan yg menggoda dan cukup indah. Namun ketika kita tetap komit dan setia serta taat, maka kita akan tiba ditujuan dgn penuh bahagia, karena ternyata tempat yang kita tuju itu jauh lebih indah dari semua tempat yang pernah kita lihat di perjalanan.
Dari firman Tuhan ini kita dapat renungkan, bahwa:
* memasuki tahun yg baru 2015 ini, Tuhan menghendaki kita berjalan bersama-Nya, bukan utk sehari, seminggu atau sebulan, tapi sepanjang tahun bahkan sepanjang umur hidup kita.
* banyak godaan dan tawaran dunia yg bisa menggoyahkan komitmen dan kesetiaan kita berjalan bersama Tuhan; misal: harta, tahta dan wanita atau pria (pasangan hidup) yang bisa membuat kita meninggalkan Tuhan.
* Percayalah bahwa berjalan bersama Tuhan adalah yg terbaik dalam hidup kita, karena itu jangan tukar kesetiaan kpd Tuhan dgn sgl kebahagiaan semu dan se-saat yg ditawarkan dunia kpd kita.
Selamat Tahun Baru 2015, mari kita jalani sepanjang tahun ini bersama Tuhan dgn percaya, setia dan taat pada Tuhan dan firman-Nya.
Amin!
Bogor, GK Pos Kartini 01.01.2015
Pdt. Handri Rusli