Translate

20190502

ANUGERAH YANG TAK DAPAT DITOLAK

(Kisah Para Rasul 9:1-22)

Sebuah perusahaan atau sebuah lembaga bila hendak merekrut karyawannya pasti mengharuskan untuk memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan, bila tidak maka akan ditolak. Lalu bagaimana Tuhan menjadikan kita anak-anak-Nya dan menjadi saksi-Nya? Adakah syarat yang harus kita penuhi atau semuanya hanya karena anugerah semata?

Melalui perikop yang kita baca hari ini, kita belajar memahami bahwa 
Tuhan dengan anugerah-Nya memilih dan mengubahkan hidup hamba-Nya untuk menjadi saksi yang memberitakan Nama-Nya. 
Hal ini nyata dalam kehidupan dari seorang yang bernama Saulus. Ia menerima anugerah Tuhan yang menyelamatkan hidupnya (ayat 1-9). Semula Saulus adalah orang yang sangat membenci Tuhan dan para pengikut-Nya. Namun dalam perjalanan ke Damsyik dengan tujuan untuk menganiaya dan membunuh serta menangkap para pengikut Tuhan, ia telah "ditangkap" Tuhan melalui sebuah penglihatan yang membuatnya bertobat dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah.  
Melalui pertobatan itu, Saulus  mengalami anugerah Tuhan yang mengubah hidupnya (ayat 10-18) dari seorang yang sangat membenci Tuhan dan para pengikut-Nya menjadi orang yang setia mengikut Tuhan, mengandalkan Tuhan dan dipenuhi Roh Kudus. Selain itu Saulus juga mengalami anugerah Tuhan yang menjadikannya saksi (ayat 19-22) yang memberitakan keselamatan di dalam nama-Nya sekalipun ia harus menderita (15-16). 

Dari firman ini kita belajar bahwa siapa pun kita, betapa jahat dan kotor sekalipun, Tuhan dapat memilih kita, mengubahkan hidup kita dan menjadikan kita alat bahkan rekan sekerja yang memuliakan Nama-Nya dan menjadi berkat bagi sesama dan dunia. Dan itu semua bukan karena kebaikan kita tetapi karena anugerah-Nya semata.


ANUGERAH TUHAN YANG TELAH MEMILIH KITA DAN MENJADIKAN KITA ANAK-ANAK-NYA PASTI AKAN MEMAMPUKAN KITA JUGA MENJADI SAKSI YANG MEMBERITAKAN NAMA-NYA.   AMIN!


(HR, renungan warta jemaat GKB, 05.05.2019)