Translate

20100610

Maju bersama bagi Kristus dengan satu hati, satu visi dan satu gerakan


Keluaran 17:8-16


Selama manusia hidup pasti selalu akan menghadapi masalah; masalah yang satu selesai, masalah yang lain datang, dan masalah akan terus-menerus datang silih berganti sampai kehidupan di dunia ini berakhir. Mengapa Tuhan mengijinkan masalah? Tuhan mengijinkan masalah menghampiri kita sebenarnya untuk mengajar kita banyak hal tentang kehidupan, dan salah satu hal itu ialah agar kita senantiasa belajar bergantung kepada-Nya.

Umat Israel di bawah pimpinan Musa dalam perjalanan di padang gurun menuju negeri Kanaan juga menghadapi berbagai masalah. Baru saja mereka dapat mengatasi masalah ketiadaan air di Rafidim, masalah baru segera muncul, yaitu penyerangan orang-orang Amalek untuk merebut sumber air itu.

Menghadapi permasalah ini, Musa sebagai pemimpin memberi arahan yang jelas kepada umatnya; yaitu satu visi: Kemenangan atas orang Amalek. Satu hati, yaitu bahwa kemenangan itu sungguh-sungguh dinginkan, diharapkan, dirindukan dan didambakan seluruh umat bersama-sama. Dan untuk mewujudkan kemenangan itu dengan bersama-sama bergerak maju ke medan perang menghadapi orang Amalek. Mereka sama-sama maju; sebagian berperang dan sebagian berdoa mohon pertolongan Tuhan. Mereka maju bersama dengan tugas masing-masing yang berbeda. Dan mereka menang!

Hari ini, dalam memperingati HUT Sinode Gereja Kristus kita diingatkan betapa pentingnya kita memiliki satu visi, satu hati dan satu gerakan maju bersama-sama dengan 18 jemaat Gereja Kristus lainnya menuju GEREJA YANG MEMULIAKAN TUHAN.

Selamat Panjang Umur Gereja Kristus, semoga terus menjadi berkat bagi dunia dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Amin!

(Handri Rusli)

Melihat yang Tidak Tampak


1 Samuel 15:34 – 16:13
Kita manusia mempunyai kecenderungan menilai segala sesuatu termasuk seseorang dari apa yang kelihatan. Misalnya seseorang dinilai sukses apabila ia memiliki jabatan tinggi atau harta yang banyak. Bahkan apa yang kelihatan sering juga dijadikan ukuran menilai kerohanian seseorang sebagai orang yang diberkati dan tidak diberkati.
Kisah Samuel yang  mencari calon raja bagi Israel adalah contoh bagaimana kita dapat jatuh pada penilaian yang hanya secara fisik atau yang  kelihatan saja. Sebagai seorang nabi tentu  Samuel mempunyai gambaran ideal tentang seorang raja yaitu seorang yang tinggi, tegap, kuat dan tampan. Pokoknya seorang raja atau pemimpin adalah orang yang enak untuk dilihat.
Itulah sebabnya ketika ia melihat Eliab, ia berpikir bahwa Eliablah calon raja itu. Dan ternyata TUHAN menolaknya, karena TUHAN bukan hanya melihat fisik, apa yang di depan mata tetapi Ia melihat hati; hati yang taat, hati yang berpaut kepada TUHAN (karena bukankah TUHAN menolak raja Saul karena Saul tidak memiliki hati yang taat?)
Banyak hal dalam kehidupan ini tidak dapat kita nilai dari apa yang kelihatan saja karena jika demikian kita akan kehilangan pengharapan dan kehilangan arah. Ketika kita melihat dunia di sekitar kita hanya dengan yang tampak saja yaitu dunia yang semakin rusak,  semakin jahat; penuh ketidakadilan,  dunia yang semakin menyengsarakan maka kita dapat menjadi putus asa. Tetapi  TUHAN menolong kita untuk dapat melihat dengan mata iman; melihat jauh ke depan di balik segala yang kelihatan dengan penuh pengharapan kepada-Nya, maka kita tidak akan berputus asa menjalani hidup ini. Karena itu marilah kita menjalani hidup ini bersama TUHAN dan melihat di balik semua  yang tampak dengan percaya dan berpengharapan  penuh kepada-Nya. Amin.

(Handri Rusli)