Translate

20170428

TUBUH KEBANGKITAN DAN SAAT TERJADINYA

1 Korintus 15:35-58

"Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. ..." (1 Korintus 15:43-44a)


"Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" Inilah pertanyaan sebagian jemaat di Korintus yang meragukan bahkan tidak percaya pada kebangkitan tubuh atau kebangkitan orang mati. 

Menjawab persoalan ini, Rasul Paulus menjelaskan dengan menggunakan dua analogi (gambaran) sebagai berikut; Pertama, bahwa kebangkitan tubuh terjadi dapat digambarkan seperti biji atau benih yang ditanam. Benih itu harus mati dahulu tetapi kemudian Allah membangkitkan benih itu dengan memberikan tubuh yang baru menurut yang kehendaki-Nya, sesuai jenis masing-masing benih yang ditanam. Benih yang ditabur jelas berbeda kemuliaannya dengan tanaman yang telah tumbuh. Demikian pula, kata Rasul Paulus, dengan kebangkitan orang mati. "...Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. (1 Korintus 15:42-44).
Gambaran kedua, adalah seperti Adam, manusia pertama, dan Kristus sebagai Adam yang terakhir. Jika Adam yang pertama menjadikan kita keturunannya sebagai makhluk yang hidup, maka Adam yang terakhir, yaitu Kristus memberi kita roh yang menghidupkan (ayat 45). Adam yang pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani tetapi Adam yang terakhir berasal dari sorga (ay.47-48). Karena itu sama seperti kita telah memakai tubuh jasmani maka kita akan memakai tubuh sorgawi (ay.49).

Dengan firman ini kita diingatkan bahwa hidup ini tidak berhenti, tamat atau selesai dengan kematian tubuh, karena bagi kita yang percaya kepada Kristus yang mati dan telah bangkit maka kita pun akan dibangkitkan dari kematian dengan tubuh yang baru seperti tubuh kebangkitan Kristus. Karena itu marilah kita mengisi hidup ini dengan semangat dan pengharapan kebangkitan karena kita tahu dengan iman kepada Kristus jerih lelah kita tidak akan sia-sia. Amin!

HIDUP DALAM SEMANGAT KEBANGKITAN ADALAH HIDUP YANG MENYADARI BAHWA JERIH PAYAH KITA TIDAK AKAN MENJADI SIA-SIA

HR (untuk Renungan Warta GKB, 30.04.2017)





Tidak ada komentar: