2 Samuel 11: 1-4; Matius 5:27-28
Saudara, minggu ini kita merenungkan firman Tuhan yang membahas tentang kejatuhan raja Daud dalam dosa 'perselingkuhan'. Kata selingkuh menurut kamus bahasa Indonesia adalah:1 suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; 2 suka menggelapkan uang; korup; 3 suka menyeleweng.
Dari pengertian ini, berarti selingkuh tidak hanya berarti adanya PIL (Pria Idaman Lain) atau WIL (Wanita Idaman Lain) dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga dosa-dosa dalam bentuk lainnya yang intinya adalah ketidakjujuran untuk kepentingan diri sendiri.
Namun demikian, renungan kita minggu ini secara khusus membahas perselingkuhan dalam kehidupan rumah tangga. Daud jatuh dalam dosa perselingkuhan bahkan perjinahan dimulai dari hal yang sederhana yaitu melihat (ay 2), tapi kemudian ia mengingini (milik orang lain) yang dilihatnya dan akhirnya ia melakukan apa yang diingininya, yaitu Daud tidur dengan Batsyeba (ay 3, 4). Untuk menutupi dosa perselingkuhannya, Daud melakukan dosa yang lain dengan membunuh Uria, suami Batsyeba, dengan cara yang licik dan kejam dengan membiarkannya terbunuh di medan perang (ay 6-21). Akibat dari dosa perselingkuhan Daud dengan Batsyeba ini, maka Tuhan menghukumnya dengan segala peristiwa yang terjadi dalam kerajaannya (lihat pasal-pasal berikutnya), karena..... hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN (ay 27)
Saudara, dari kisah ini kita diingatkan, jika Daud seorang raja pilihan Tuhan saja bisa jatuh dalam dosa perselingkuhan dan perjinahan, demikian juga dengan kita, kita pun bisa jatuh dalam dosa yang sama jika kita tidak berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Marilah kita memohon kepada Tuhan, agar Tuhan melindungi kita dari dosa yang satu ini, dan apabila kita telah jatuh marilah kita bertobat, mohon ampun pada Tuhan, dan memulai hidup yang baru bersama Tuhan. Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita. Amin!
Namun demikian, renungan kita minggu ini secara khusus membahas perselingkuhan dalam kehidupan rumah tangga. Daud jatuh dalam dosa perselingkuhan bahkan perjinahan dimulai dari hal yang sederhana yaitu melihat (ay 2), tapi kemudian ia mengingini (milik orang lain) yang dilihatnya dan akhirnya ia melakukan apa yang diingininya, yaitu Daud tidur dengan Batsyeba (ay 3, 4). Untuk menutupi dosa perselingkuhannya, Daud melakukan dosa yang lain dengan membunuh Uria, suami Batsyeba, dengan cara yang licik dan kejam dengan membiarkannya terbunuh di medan perang (ay 6-21). Akibat dari dosa perselingkuhan Daud dengan Batsyeba ini, maka Tuhan menghukumnya dengan segala peristiwa yang terjadi dalam kerajaannya (lihat pasal-pasal berikutnya), karena..... hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN (ay 27)
Saudara, dari kisah ini kita diingatkan, jika Daud seorang raja pilihan Tuhan saja bisa jatuh dalam dosa perselingkuhan dan perjinahan, demikian juga dengan kita, kita pun bisa jatuh dalam dosa yang sama jika kita tidak berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Marilah kita memohon kepada Tuhan, agar Tuhan melindungi kita dari dosa yang satu ini, dan apabila kita telah jatuh marilah kita bertobat, mohon ampun pada Tuhan, dan memulai hidup yang baru bersama Tuhan. Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita. Amin!
HR, renungan warta gk bogor 19.09.2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar