Translate

20090409

PERCAYALAH


(Yohanes 20:24-29)

Adalah tidak mudah memercayai sesuatu yang tidak masuk akal. Orang mati bangkit lagi, apa benar? Mana buktinya? "Sebelum saya melihatnya sendiri, memegangnya dan merabanya dengan tangan sendiri, saya tidak akan percaya!" Itulah kira-kira reaksi kita ketika mendengar berita ada orang yang bangkit dari kematian.

Sikap menutut bukti sebelum percaya adalah manusiawi dan wajar sebagai makhluk yang berpikir atau makhluk rasional. Dan sikap seperti ini adalah sikap kebanyakan orang pada umumnya. 2000 tahun yang lalu, Tomas seorang murid Yesus mewakili sikap kita ketika ia mendengar dari murid-murid yang lain bahwa Yesus bangkit dari kematian. Ia menutut bukti, dan mewakili kita ia berkata demikian, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Aku harus membuktikannya sendiri, baru aku percaya!

Seminggu kemudian, Yesus menampakan diri kepada Tomas bersama murid-murid yang lain. Yesus menyuruh Tomas membuktikan sendiri kebangkitan-Nya dengan  melihat-Nya, meraba-Nya dan mencucukkan jarinya ke luka bekas paku dan tombak pada tubuh-Nya. Dan Yesus berkata, "... jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah".

Meragukan kebangkitan Yesus adalah wajar dan manusiawi, namun di atas segala keraguan kita yang diwakili oleh Tomas, Yesus menginginkan kita percaya bahwa Ia benar-benar bangkit dari kematian, dan Ia benar-benar hidup dan Ia hidup untuk kita. Melalui percakapan-Nya dengan Tomas, Yesus mengingatkan kita bahwa iman (percaya) yang rasional dengan meminta bukti adalah wajar tetapi lebih dari itu Yesus menginginkan kita untuk memiliki iman yang melampaui akal/rasio kita, yaitu percaya sekalipun tidak melihat. Iman seperti inilah yang Yesus katakan berbahagia, karena iman seperti ini tidak akan goyah dengan apa pun juga, baik dengan bukti mau pun tanpa bukti.

Selamat Paskah, dan Percayalah bahwa Yesus bangkit dan hidup, Ia hidup untuk kita!

(Handri R. - renungan Paskah, 12042009)

Tidak ada komentar: