Bilangan 36:1-13
Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad. (Bil. 36:10)
Hukum dan peraturan dibuat untuk ditaati, bukan untuk dilanggar. Firman diberitakan untuk dilakukan, bukan hanya untuk didengar. Tetapi itulah persoalan kita. Kita sering melanggar hukum dan peraturan serta sering hanya mau mendengar firman tetapi tidak mau melakukannya.
Menarik untuk diperhatikan, apa yang dilakukan anak-anak perempuan Zelafehad, dari kaum bani Manasye keturunan Yusuf. Mereka mendapat warisan tanah pusaka dari ayahnya yang telah meninggal di padang gurun, karena ayahnya tidak memiliki anak laki-laki. Sebagai penerima pusaka, mereka tetap memperhatikan hukum dan peraturan yang difirmankan TUHAN melalui Musa agar setiap suku Israel menjaga tanah pusaka yang diberikan TUHAN kepada mereka turun-temurun. Agar pusaka itu terjaga dalam sukunya dan tidak beralih ke suku Israel yang lain, maka anak-anak perempuan Zelafehad menaati hukum dengan menikah dengan laki-laki dari kaum Manasye, keturunan Yusuf.
Firman hari ini mengingatkan kita, bahwa peraturan, hukum, dan firman yang diberikan Tuhan bukan sekadar untuk diketahui dan dipahami. Tuhan memberikan firman-Nya untuk ditaati. Menaati firman menuntut kesungguhan hati, penyangkalan diri, dan bahkan pengorbanan. Anak-anak perempuan Zelafehad telah melakukannya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga sudah melakukannya?
REFLEKSI: Menaati firman Tuhan berarti menyangkal keinginan kita yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Mzm. 146; Bil. 36:1-13; Rm. 5:6-11
HR, Wasiat
Kamis, 8 November 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar