Translate

20181105

MENGASIHI DENGAN PERBUATAN

Lukas 10:25-37


Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." (Luk. 10:28)

Mengetahui banyak hal tentang ajaran agama ternyata bukan jaminan seseorang menjalani hidup yang baik atau berperilaku baik. Sebagai contoh, Dimas Kanjeng dan beberapa tokoh agama lainnya ditangkap oleh polisi karena melakukan penipuan dan kejahatan lainnya di tengah masyarakat. Mereka tahu yang baik tetapi mereka tidak melakukannya.

Dalam perikop hari ini, kita menjumpai seorang ahli Taurat, seorang tokoh agama. Ia datang kepada Yesus bukan dengan maksud baik, melainkan untuk mencobai Yesus melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya dan untuk membenarkan dirinya.

Melalui sebuah perumpamaan, Yesus menjawab dan menjelaskan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama bukanlah sekadar teori atau pengetahuan untuk memuaskan keingintahuan. Mengasihi adalah perintah untuk dilakukan dalam hidup sehari-hari. Dalam hidup ini, janganlah seperti imam dan orang Lewi yang pandai berteori dan berkhotbah tentang kasih tapi tidak berbuat kasih. Jadilah seperti orang Samaria, yang sekalipun minim pengetahuan tentang kasih, tetapi berbuat kasih. Yesus mengakhiri penjelasan-Nya dengan berkata, "… pergilah dan perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup" (ay. 28, 37).

Sebagai pengikut Yesus, kita tentu tahu dan hafal yang namanya Hukum Kasih, tetapi sudahkah kita berbuat kasih? Sudahkah sesama di sekitar kita merasakan buah-buah kasih yang kita perbuat?

REFLEKSI: Mengasihi Allah dan mengasihi sesama adalah firman untuk dipraktikkan bukan hanya untuk dihafalkan.

Mzm. 119:1-8; Bil. 9:9-14; Luk. 10:25-37


HR,  Renungan Wasiat
Sabtu, 03.11.2018


Tidak ada komentar: